Instruksi Megawati untuk Para Kader di Kongres V PDIP
Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung tema menjadi Partai Pelopor. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan pada para kadernya.
Kongres V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung tema menjadi Partai Pelopor. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan arahan pada para kadernya. Salah satu kuncinya adalah menegakkan disiplin. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya, Megawati meminta kader agar bisa memberikan teladan.
"Itulah tantangan yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri harus kami jabarkan dengan penuh disiplin, penuh kesadaran ideologis tetapi juga memberikan teladan di dalam kehidupan berpartai," kata Hasto dalam acara malam kebudayaan jelang kongres V, di Hotel Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Rabu (7/8) malam.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa pacar Megawati Hangestri? Dalam unggahannya itu, ia menandai akun bernama Dio Novandra yang merupakan kekasihnya.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Siapa yang memuji kemampuan Megawati di lapangan? Bahkan, pelatih dari tim lawan mengakui betapa sulitnya menghadapi Megawati.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
Megawati menekankan agar kadernya tidak hanya punya kesadaran ideologi, tapi juga memahami sejarah perjuangan bangsa. Kedisiplinan tidak hanya dalam teori, namun juga tindakan.
"Pendeknya menjadi teladan dalam etika dan moral ini tidak mudah. Tapi inilah yang harus dijawab oleh partai untuk benar-benar mampu hadir sebagai partai yang memberikan keteladanan dan memimpin pergerakan rakyat," katanya.
Tak Ingin Kongres Tercoreng OTT
PDI Perjuangan mengeluarkan instruksi agar kader partai tidak menyalahgunakan wewenang serta kekuasaan untuk melakukan korupsi mengatasnamakan Kongres. Surat edaran itu dikeluarkan menjelang Kongres V PDIP di Bali. Surat edaran tersebut sebagai antisipasi peristiwa operasi tangkap tangan salah seorang mantan kader PDIP saat Kongres ke IV tahun 2015.
"Surat itu dikeluarkan pada 5 Agustus," ujar Hasto.
Hasto menegaskan, PDIP tak mau kejadian kongres 2015 terulang kembali. Saat itu, seorang kader partai dipecat dengan tidak hormat.
"Kami belajar pada kongres 2015 lalu di mana ada kader kami yang dipecat dengan tidak hormat. Pemecatan seketika ketika di dalam kongres ini melakukan perbuatan yang tidak terpuji," kata Hasto.
Dia tak menyebut siapa kader dimaksud. Namun penelusuran menunjukkan bahwa KPK pernah menangkap Adriansyah, saat itu masih menjabat legislator dari partai itu, akibat menerima suap korupsi. Dan penangkapan dilakukan saat kongres partai sedang berlangsung, walau Adriansyah saat itu sedang di luar arena kongres.
"Kami menegaskan dana untuk kongres telah terpenuhi dengan gotong royong. Jangan mengatasnamakan kongres untuk keuntungan orang perorang. Kami melakukan pelarangan tersebut," tegas Hasto.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
4 Alasan Kuat Megawati akan Kembali Pimpin PDIP
Ditemani Petinggi Gerindra, Prabowo Dikabarkan Sudah Tiba di Bali untuk Kongres PDIP
Prananda akan Bekali 'Satyam Eva Jayate' Kepada Peserta Kongres PDIP
Ajak 3 Cucunya, Megawati Nikmati Tarian Gandrung Khas Banyuwangi
Peserta Kongres V PDIP Dibekali Ransel Hitam