Isu Reshuffle, Demokrat Minta Jokowi Optimalkan Kerja Menteri Kesehatan & Ekonomi
Selain itu, Demokrat meminta relawan Jokowi Mania tidak membuat kegaduhan terkait isu reshuffle kabinet.
Partai Demokrat mendorong Presiden Jokowi untuk mengoptimalkan kinerja menterinya di bidang kesehatan dan ekonomi. Sebab, sektor kesehatan dan ekonomi yang paling terdampak dan terpuruk imbas pandemi Covid-19.
"Pak Jokowi yang mesti mengoptimalkan lagi sinergi dan kolaborasi seluruh kementeriannya utamanya bidang kesehatan dan ekonomi," ujar Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Rabu (7/9).
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
Selain itu, dia meminta relawan Jokowi Mania tidak membuat kegaduhan terkait isu reshuffle kabinet. Menurutnya, kegaduhan tersebut justru membuat kinerja kabinet tidak optimal akibat manuver politik kelompok relawan.
"Relawan fokus saja melakukan kerja-kerja nyata membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 jika benar-benar peduli, tak perlu membuat kegaduhan yang berakibat tak optimalnya kerja kabinet akibat manuver-manuver politik kelompok relawan yang bukan urusan dan kewenangannya," ujarnya.
Kamhar menegaskan, bahwa mengevaluasi kabinet adalah hak prerogatif presiden. Dia bilang, Presiden Jokowi mesti tegas kepada relawannya untuk memberi batasan.
"Jangan sampai terkesan disetir oleh relawan atau sebaliknya, relawan hanya menjadi alat pengalihan untuk menutupi ketidakmampuan. Apalagi dalam benak publik stigma yang terbangun atas manuver-manuver relawan ini adalah ujung-ujungnya “bismillah komisaris”, ucapnya.
Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer meyakini Presiden Jokowi bakal segera melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Menurutnya, reshuffle ini perlu dilakukan agar Jokowi mewarisi pemerintahan yang baik di periode keduanya.
"Info yang kita terima dalam waktu dekat ini antara september atau Oktober akan ada reshuffle besar-besaran, reshuffle ini juga menjadi kebutuhan di pemerintahan Jokowi agar pemerintahan Jokowi yang terakhir ini meninggalkan legacy yang baik buat pemerintahannya yang periode kedua ini kurang maksimal," katanya saat dihubungi, Selasa (7/9).
Menurutnya, pemerintahan yang kurang maksimal disebabkan dari kinerja menteri yang tidak paham maksud dan kehendak Presiden itu sendiri. Sehingga, Immanuel berharap ada reshuffle kabinet demi meninggalkan 'legacy' yang baik meski reshuffle adalah hak prerogratif Presiden.
"Karena kita gak mau Presiden di pemerintahan keduanya meninggalkan warisan yang sangat buruk buat bangsa ini, makanya kita minta segera reshuffle, salah satu yang layak untuk di reshuffle yang selalu bikin masalah adalah Pratikno," ujarnya.
Immanuel menilai, Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkali-kali bermasalah berkaitan dengan dokumentasi negara. Apalagi, tugasnya adalah memfilter keluar masuknya informasi berkaitan dengan kepentingan Presiden.
"Apalagi dia sekarang sebagai Sekretaris Negara, salah satunya (masalah) Omnibus Law, kedua soal Bipang, ketiga soal statuta UI dan belum yang lain lain, ini baru saya bicara baru kinerjanya, belum kejahatannya," ucapnya.
Dia mengatakan, bahwa hal tersebut berbahaya untuk pemerintahan Jokowi. Menurutnya, Menteri-menteri model tersebut kacau. Belum lagi menteri menteri lain yang tidak punya sense of crisis.
"Yang kerjaannya masih jalan jalan, berbisnis di pemerintahan Jokowi, belum lagi menteri menteri yang ingin nyalonin Presiden kan kacau, gimana mau maksimal kerja Kementeriannya kalau mereka sibuk untuk iniin dirinya," ujarnya.
Menurut dia, Selain Pratikno, Menteri yang layak diganti adalah Menteri Perdagangan Mohammad Lutfi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pertanahan Sofyan Djalil.
"Kita lihat sampai detik ini marak mafia tanah, mafia kesehatan, mafia obat, obat mahal, langka, belum lagi mafia PCR, kita lihat antigen antigen itu semua harus pakai standar Kemenkes, kita lihat alatnya juga tidak bagus," ucap Immanuel.
"Dan ini kan bahaya tidak bagus masa monopoli itu kan gak boleh, jadi banyak persoalan lah kasihan Presiden hari ini bener bener ditipu sama kelompok kelompok ini, para brutus-brutus ini garong garong ini," tambahnya.
Immanuel menegaskan, menteri-menteri yang berlatar belakang profesional sudah tidak layak lagi dipakai di pemerintahan Jokowi. Dia bilang, orang pintar bisa dibayar.
"Soal pintar bisa kita beli lah, bisa kita bayar, kita lihat sejarah orang orang pintar, cerdas justru paling korup," ujarnya.
"Mereka punya sejarah hitam buat bangsa ini, korup koruptor itu orang orang pintar semuanya, punya latar belakang kecerdasan akademik," kata Immanuel.
Dia menilai, kelompok profesional memakai logika bisnis ketika di mandatkan untuk menyelesaikan sesuatu atau persoalan pandemi. Akhirnya, tak ada penyelesaian kemanusiaan karena didasari peluang-peluang bisnis. Hal ini, kata dia, menjadi pelajaran juga untuk Presiden Jokowi.
"Dengan kacamata bisnis melihat persoalan itu dan itu bahaya. Sedangkan Presiden Jokowi dalam melihat persoalan itu persoalan keberpihakan terhadap kerakyatan, keberpihakan terhadap penyelesaian, kalau pebisnis pendekatannya bisnis mencari cuan, untung dan lain lain," ucapnya.
Lebih lanjut, Immanuel tak khawatir bila kabar akan ada reshuffle besar-besarannya dianggap lelucon. Dia lalu bilang, bahwa partai politik alergi bila bicara perombakan kabinet.
"Dulu dibilang begitu Joke, gataunya reshuffle, dia bilang Joke lagi reshuffle berkali-kali tuh, kita digituin faktanya. Kan gak susah ngecek seseorang itu dengan rekam digitalnya, gakpapa sih. Kalau partai partai kan juga alergi ya ngomong soal reshuffle karena mereka takut orang orangnya kena reshuffle, kalau kita gini ngomong reshuffle gak beban," tuturnya.
Dia menegaskan, bahwa kepentingan Joman dengan Presiden Jokowi. Yakni bagaimana bangsa ini kedepan lebih baik dipimpin Jokowi. "Kepentingan kita itu, saya tidak punya kepentingan dengan kekuasaan," ucapnya.
"Politisi ini kan suka bermain main, wajar bangsa ini hancur karena cara pandang politisi yang sering bermain main,"pungkas Immanuel.
Baca juga:
Isu Reshuffle, PKS Nilai Rapor Menkes dan Menteri ATR Cukup Baik
Berhembus Isu Reshuffle, Jokowi Fokus Tangani Pandemi dan Pulihkan Ekonomi
VIDEO: Bisik-Bisik Reshuffle Menteri di Kabinet, Orang Dekat Jokowi Diganti
Projo Bicara Calon Menteri PAN, Pilih Zulhas atau Soetrisno Bachir?
Selain Mensesneg, Relawan Jokowi Nilai Menkes, Mendag dan Menteri ATR Layak Dicopot