Jalin komunikasi, Gerindra yakin PAN berpaling dari Jokowi
Ferry juga meyakini partai lain yang lebih dulu mendukung Jokowi bisa beralih ke poros lain.
Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu partai yang menentukan peta koalisi untuk Pilpres 2019. Sampai saat ini, partai besutan Zulkifli Hasan itu masih berada di koalisi Pemerintah. Wakil ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono berpendapat sinyal PAN dukung Jokowi karena masih resmi berada di koalisi pendukung pemerintah.
"Menurut saya pertimbangan dari PAN karena memang sebenarnya kan mereka berada dalam pemerintahan pak Jokowi. Ada kadernya yang duduk sebagai menteri. Sama seperti PKB juga begitu. Namun dalam pilpres kan sebagai partai mereka juga memiliki hak otonom untuk juga mempertimbangkan realita politik yang ada," kata Ferry lewat pesan kepada merdeka.com, Rabu (28/3).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
Kendati demikian, Gerindra juga saat ini masih intensif berkomunikasi dengan PAN. "Kami menghormati pertimbangan PAN tapi juga masih melakukan terus komunikasi dengan teman-teman di PAN bahkan makin intensif kok," ujar Ferry.
Namun Ferry tak yakin PAN pada akhirnya bakal mendukung Jokowi. Sebab elektabilitas Jokowi menurun akibat kebijakannya yang menurut Ferry merugikan masyarakat.
"Hampir semua survei menyebutkan bahwa elektabilitas Jokowi mengalami penurunan yang signifikan apalagi sekarang BBM naik dan rupiah hampir menembus 14.000 pasti akan memiliki efek elektoral pada penurunan elektabilitas," ucap Ferry.
Ferry juga meyakini partai lain yang lebih dulu mendukung Jokowi bisa beralih ke poros lain. "Saya rasa bukan hanya PAN dan PKB yang memikirkan itu tapi bisa saja partai lain yang sudah lebih dulu mendukung. Artinya proses pengambilan keputusan elite partai akan berhadapan dengan suara kehendak rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan masih terus menjalin komunikasi politik dengan pimpinan parpol, termasuk parpol pendukung capres Joko Widodo atau Jokowi. Tak menutup kemungkinan PAN juga akan merapat mendukung Jokowi. Alasannya, Jokowi punya peluang besar kembali memenangkan kontestasi politik 2019.
"Pak Jokowi tentu kan incumbent peluangnya besar, menjadi pertimbangan," ujar Zulkifli di Gedung DPR RI, Selasa (27/3).
Jika nantinya merapat ke kubu Jokowi, PAN berjanji tak akan ngotot mensyaratkan kadernya dijadikan cawapres. Sebab, keputusan sosok cawapres harus kesepakatan bersama parpol pendukung.
"Ini kan masalah koalisi, kan berat syaratnya. Tentu enggak bisa maunya kita. Ini kan harus maunya bersama. Karena koalisinya enggak bisa sendiri atau satu-satu kan. Di sini tentu akan banyak, di sini tentu akan banyak. Oleh karena itu tidak mudah menyatukan pendapat partai-partai," jelasnya
Baca juga:
PPP tegaskan koalisi Jokowi tetap solid dan sering bertemu
NasDem sarankan Anies tunggu momentum jika ingin maju dampingi Prabowo
Jika diminta, KPK siap lacak rekam jejak bakal Cawapres Jokowi
Soal cawapres Jokowi, Airlangga bilang 'akan indah pada waktunya'
Golkar sebut Jokowi butuh cawapres paham ekonomi dan jaringan partai kuat