Jelang pilpres Prabowo makin vokal, sentilannya pada pemerintah tajam
Tak jarang kritikan tajamnya menuai polemik di publik dan langsung mendapat respons dari pemerintah.
Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto semakin sering muncul dihadapan publik. Dalam beberapa kesempatan, Prabowo juga sering memberikan pidato politiknya.
Dalam pidato politiknya sering kali berisi kritik tajam pada pemerintah. Tak jarang kritikan tajamnya menuai polemik di publik dan langsung mendapat respons dari pemerintah. Berikut sentilan tajam Prabowo yang semakin vokal jelang Pilpres 2019:
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang membuat Prabowo Subianto unggul di Pilpres 2024? Mubarok menjelaskan selain mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi, sosok Prabowo Subianto yang tegas dan humanis juga merupakan daya tarik bagi masyarakat luas untuk memilihnya pada kontestasi demokrasi mendatang.
Soal TKA, Prabowo: Kita utamakan rakyat kita
Pemerintah sudah mengeluarkan Perpres tentang tenaga kerja asing, aturan ini dikritik keras oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya mengutamakan tenaga kerja dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mengurangi pengangguran di Tanah Air.
Prabowo mengatakan masih banyak rakyat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan yang layak. Untuk itu, kesempatan kerja harus diberikan secara luas bagi warga Indonesia. "Bukan kita antiasing, kita butuh tenaga kerja dengan kemampuan asing tapi kita utamakan rakyat kita," kata Prabowo.
Prabowo: Negara kita hidup dari utang
Prabowo Subianto juga mengkritik utang Indonesia di era Jokowi yang menggunung. Dia menyebut Indonesia adalah negara yang kaya. Namun, mirisnya pemerintah seperti dijajah oleh utang karena hampir semua potensinya dikuasai oleh asing.
"Memprihatinkan, negara kita hidup dari utang. Kalau tidak utang, enggak bisa gajian," katanya.
"Yang kita alami adalah kita ini susah sekarang. (Untuk mengatasi kemiskinan) nanti, selalu nanti. Sekarang ke mana? Yang bisa dilakukan (pemerintah) adalah mencetak utang untuk bayar pinjaman tahun lalu," jelas Prabowo.
Prabowo sindir elit pemerintah
Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan kondisi negara tidak adil dan rakyat tidak sejahtera. Prabowo menduga kondisi tersebut dikarenakan ketidakpedulian elit pemerintahan kepada rakyatnya. Bahkan, Prabowo meragukan kemampuan para elit negara untuk memperjuangkan kepentingan rakyat serta menjaga kekayaan negara.
"Saya melihat elit-elit Indonesia entah bodoh atau entah apa, atau memang mereka hatinya sudah beku atau memang mereka tidak cinta sama bangsa Indonesia. Tetapi bisa juga jadi karena mereka tidak mampu, tidak mampu melihat kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Tidak mampu menjaga kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
Kekayaan Indonesia dirampok dan dicuri
Prabowo dengan tegas mengatakan secara terang-terangan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia sudah dicuri dan dirampok. Dia klaim punya bukti.
"Saya sudah punya data dan saya sudah bikin buku. Saya katakan bahwa kekayaan Indonesia dirampok, dicuri. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia," kata Prabowo.