Jika Menang Pilpres 2019, Ini Cara Ma'ruf Amin Jaga Keamanan di Papua
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin prihatin terhadap pembunuhan belasan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Dia meminta kekerasan yang terjadi di Papua dihentikan.
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin prihatin terhadap pembunuhan belasan pekerja pembangunan jembatan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Dia meminta kekerasan yang terjadi di Papua dihentikan.
"Saya kira kita prihatin masih ada penembakan. Ini memang harus dihentikan supaya tidak terjadi lagi. Pengamanan harus diperketat, perlindungan kepada warga masyarakat Papua harus lebih diketatkan. Karena ini sifatnya perlindungan terhadap warga bangsa," ucap Ma'ruf di kediamannya, Jakarta, Kamis (6/12).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Seandainya dia terpilih menjadi Wapres, maka akan tetap mengutamakan dialog. Namun, itu harus dengan batasan-batasannya, sesuai kedaulatan NKRI.
Pria paruh baya yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menuturkan, jika memang ada kekurangan dalam otonomi khusus, wajar didialogkan. Sepanjang legitimatifnya masih atas nama NKRI.
"Saya kira dialog itu selalu terbuka untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Dan tentu ada batasan-batasannya dalam kerangka NKRI. NKRI itu harga mati," ungkap Ma'ruf.
Dia pun meminta, aksi penembakan dan pembunuhan tersebut, jangan membuat Pemerintah Indonesia menghentikan pembangunan di sana. Harus jalan terus, karena penting bagi rakyat di bumi Cendrawasih itu.
"Pembangunan harus jalan terus. Pemerintah harus melanjutkan pembangunan, karena itu penting bagi rakyat Papua dan dalam rangka pemberantasan atau pemerataan fasilitas kepada masyarakat. Dan juga untuk menghilangkan kesenjangan disparitas antara daerah, terutama daerah di Papua," jelas Ma'ruf.
Dia menjelaskan, apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sekarang sudah sesuai jalurnya. Terlebih sebagaimana visi-misinya untuk membangun dari luar.
"Jadi, jangan sampai karena adanya kasus penembakan itu, kemudian menimbulkan keraguan untuk dilanjutkan. Terus dilanjutkan supaya masyarakat dengan perlindungan, mereka aman dan sejahtera," pungkas Ma'ruf.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Berikut Update Data Korban Penembakan Pemberontak di Papua
Tentara Papua Barat Ungkap Motif Penyerangan, Kekuatan & Intelijen Tempur
Wapres JK: TNI-Polri Harus Operasi Besar-besaran di Papua
Surya Paloh Dukung Pemerintah Lanjutkan Pembangunan di Papua
Komnas HAM Didesak Terjun Pantau Konflik Papua
Di Depan Ribuan Santri, Jokowi Jelaskan Pentingnya Bangun Infrastruktur di Papua
Penembakan di Papua, Total 8 Korban Selamat Dievakuasi, 1 Pekerja