'JK miliki kekuatan di Indonesia Timur, bisa saja mengendorse Anies'
Pengamat menilai JK bisa saja menjadi King Maker di 2019 dan mengendorse Anies untuk maju.
Ceo Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kemesraan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memancing partai politik mencari figur alternatif di Pilpres 2019. Terlebih, sosok Anies menjadi perbincangan karena dikaitkan dengan Pilpres 2019.
"Yaitu kan hanya silaturahmi aja. Memunculkan alternatif-alternatif yang mungkin bisa dianalisis dan dijadikan masukan oleh para partai-partai yang sedang mencari calon," katanya di Markas SMRC, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
Meski demikian, para parpol belum tentu benar-benar membidik Anies. Kecuali, jika JK menjadi king maker dan mendorong Anies berlaga di Pilpres. Jika 'dibackup' JK, mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa banjir suara di Indonesia timur yang dianggap basis JK.
"Mempengaruhi partai itupun belum tentu. Karena Anies paling tidak cawapres yang paling potensial, pak JK adalah seorang Wapres yang dianggap berhasil dan memiliki potensi untuk menjadi king maker. Karena pak JK memiliki kekuatan di Indonesia Timur, jadi bisa saja akan mengendorse pak Anies," ujar Hanan.
Sementara, bila keduanya di duetkan di laga Pilpres akan minim suara. Sebab, mereka tidak memiliki partai. Ditambah pengaruh JK di Golkar tampaknya juga sudah kedaluwarsa.
"Kalau pak JK berpasangan dengan pak Anies secara teoritis mungkin, tapi problemnya adalah keduanya adalah orang-orang nonpartai, pak JK memang masih orang Golkar tapi tampaknya pak JK akan sulit untuk menggunakan Golkar sebagai partai yang mencalonkan beliau sebagai calon Presiden. Demikian juga pak Anies karena pak Anies tidak punya partai maka dari itu pertanyaan pertama adalah partai mana yang akan mencalonkan mereka,"? ujar Hanan.
Baca juga:
Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla
Demokrat klaim JK tak tolak duet dengan AHY, tapi punya rencana lain
Cerita Anies sarapan pagi hingga bareng satu mobil dengan JK
PSI nilai wacana JK-AHY upaya 'adu domba'
Politisi NasDem puji kepiawaian JK bisa mesra dengan Anies
'JK layak jadi king maker, kalau sama Anies cuma cinlok'