JK tegaskan menteri yang nyalon gubernur harus keluar kabinet
JK tegaskan menteri yang nyalon gubernur harus keluar kabinet. Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menilai, jika ada Menteri yang akan mencalonkan diri di Pilkada serentak 2018 otomatis harus mundur dari jabatannya. Karena menurut dia, jika ingin maju dalam pilgub harus kampanye dan keluar dari kabinet.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menilai, jika ada Menteri yang akan mencalonkan diri di Pilkada serentak 2018 otomatis harus mundur dari jabatannya. Karena menurut dia, jika ingin maju dalam pilgub harus kampanye dan keluar dari kabinet.
"Ya mesti kampanye kan, kalau kampanye ya keluar dari kabinet," kata Jusuf Kalla usai meninjau Venue di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Dia pun menegaskan, menteri tersebut otomatis diganti. Lalu dia pun mencontohkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang berada di sampingnya.
"Ya otomatis kalau kampanye kan tidak boleh. Kalau Pak Basuki (Menteri PUPR) mau jadi Gubernur di mana Jawa Tengah, Kulonprogo, bupati gitu kan. Ya mesti keluar," imbuh dia.
Diketahui, salah satu menteri yang akan bertarung di Pilgub Jawa Timur 2018 yaitu Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Golkar pun tegas menyatakan akan mengusung Khofifah, namun menunggu kepastian Khofifah mundur dari kabinet.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku belum menerima surat resmi pengunduran diri Khofifah Indar Parawansa dari jabatan Menteri Sosial. Hingga saat ini, Jokowi hanya menerima informasi secara lisan dari Khofifah soal keinginannya bertarung di Pilgub Jawa Timur 2018.
"Sampai saat ini belum saya terima surat resmi yang masuk ke meja saya," ucapnya usai membuka Pameran Kriyanusa Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tahun 2017 di Hall A dan B Balai Sidang, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (27/9).
Beberapa hari terakhir, Jokowi melakukan kunjungan kerja bersama Khofifah. Dalam kesempatan itu, Jokowi tidak mendapat laporan resmi dari perempuan kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965 itu.
"Kemarin juga dengan saya seharian di Bali. Ke sana ke sini dengan saya," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, Khofifah harus mengajukan surat resmi pengunduran diri sebelum bertarung di Pilgub Jatim.
"Semestinya harus," pungkasnya.
Baca juga:
Khofifah di antara Demokrat dan Golkar
Meski dukung Khofifah, Golkar tak tutup pintu untuk Gus Ipul
Nusron Wahid sebut Golkar final usung Khofifah di Pilgub Jatim
Golkar putuskan dukung Khofifah di Pilgub Jatim
Demokrat Jatim: Utusan Khofifah ambil formulir Pilkada
Pilgub Jatim, Gerindra mulai gencar mendekati Khofifah
NasDem siapkan Hasan Aminuddin sebagai wakil Khofifah di Pilgub Jatim
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.