Jokowi ancam potong anggaran daerah yang 'mbalelo'
"Lho ini 85 persen 90 persen anggaran daerah itu dari pusat," ungkap mantan wali kota Solo ini.
Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) menginginkan adanya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan kata lain, apa yang dilakukan di pemerintah pusat, juga harus didukung pemerintah daerah.
"Saya kira antara pusat dan daerah harus punya satu garis. Misalnya dr pusat A ke daerah A. Memang tidak gampang untuk itu," jelas Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (29/9).
Untuk merealisasikan rencananya tersebut, Jokowi mengancam akan memangkas anggaran yang diberikan kepada pemerintah daerah. Sebab selama ini anggaran yang digunakan di daerah berasal dari pemerintah pusat.
"Dengan politik anggaran yang kita punya hal seperti itu gampang. Misalnya ada sebuah kabupaten dan provinsi yang sulit kita atur, kalau saya ya potong saja anggarannya. Lho ini 85 persen 90 persen anggaran daerah itu dari pusat," ungkap mantan wali kota Solo ini.
Jokowi juga mengharapkan, masyarakat Indonesia kembali bersatu, tanpa ada beban setelah pemilihan umum presiden berlangsung. Dengan demikian maka harapan untuk menciptakan pemerintahan yang sinergis dapat dilakukan.
"Saya kira dengan sebuah garis yang jelas, perintah yang jelas dan semua tau dari pusat, semuanya tahu garis besarnya titik mana yang harus dibangun menurut saya mereka akan semuanya akan mendukung. Bukan untuk siapa-siapa, untuk rakyat dan bangsa," tutupnya.