Jokowi dan Prabowo bisa saja berpasangan di Pilpres 2019
Jokowi dan Prabowo bisa saja berpasangan di Pilpres 2019. Maruarar Sirait mengatakan, dalam dunia politik yang dinamis tidak menutup kemungkinan semua skenario terjadi. Bahkan, dia menilai, Jokowi dan Prabowo bisa saja menjadi satu pasangan calon pada pesta demokrasi ke depannya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali melakukan pertemuan dengan mantan pesaingnya di Pilpres 2014 Prabowo Subianto. Namun, tidak menutup kemungkinan keduanya akan menjadi satu pasangan calon saat Pilpres 2019 mendatang.
Anggota DPR RI Maruarar Sirait mengatakan, dalam dunia politik yang dinamis tidak menutup kemungkinan semua skenario terjadi. Bahkan, dia menilai, Jokowi dan Prabowo bisa saja menjadi satu pasangan calon pada pesta demokrasi ke depannya.
"Dalam politik itu dinamis, kalau mereka (Jokowi-Prabowo) bergabung berdua bisa saja itu terjadi dalam politik," katanya di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (22/3).
Hal tersebut semakin diperkuat setelah politisi PDI Perjuangan ini melihat hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer terkait nama-nama kandidat calon Presiden untuk Pilpres mendatang. Karena urutan pertama dan kedua diduduki oleh Jokowi dan Prabowo.
Sedangkan dari simulasi 18 nama, dukung publik terhadap calon presiden 2019 yakni Jokowi (45,6 persen), Prabowo (9,8 persen), Basuki Tjahaja Purnama (8,7 persen), Ridwan Kamil (3,5 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen).
Maruarar menambahkan, kedua tokoh ini memiliki sikap negarawan yang tinggi. Sebab keduanya dapat memahami kapan waktunya harus bertarung dan bersatu demi kepentingan NKRI.
"Hubungan Jokowi dan Prabowo sangat sportif, tahu kapan bertarung dan bersatu. Dua figur ini punya karakter," tutupnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
Baca juga:
Ahok, Agus Yudhoyono dan Ridwan Kamil masuk bursa Pilpres 2019
NasDem dukung Jokowi di 2019, PDIP sebut politik persaudaraan
Survei: Rakyat ingin pilih kandidat dalam pemilu, bukan partai
PDIP belum berpikir duetkan Jokowi-Ahok di Pilpres 2019
Perubahan sistem Pemilu hanya dianggap 'gali lubang tutup lubang'
Meski dikritik, Pansus RUU Pemilu ngotot ke Jerman dan Meksiko
Idrus Marham akui kasus e-KTP ganggu Golkar hadapi Pemilu 2019