Jokowi Diprediksi Menang Mudah di Pilpres 2019
Hal itu terlihat dari hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 30,6 persen. Sementara, sebanyak 14,8 persen pemilih masih tidak tahu atau tidak menjawab.
Pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf diprediksi menang mudah di Pilpres 2019. Pasangan calon nomor urut 1 ini diperkirakan unggul jauh dari Prabowo-Sandi dengan elektabilitas terpaut lebih dari 20 persen.
Hal itu terlihat dari hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research yang menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,6 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya sebesar 30,6 persen. Sementara, sebanyak 14,8 persen pemilih masih tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
"Berbeda dengan Pilpres 2014, posisi Jokowi saat ini adalah figur petahana sehingga lebih banyak diuntungkan," kata Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/12).
Sebagai presiden, dia menilai, Jokowi telah banyak meluncurkan kebijakan strategis dan menguasai sumber daya untuk dapat memenangkan Pilpres 2019. "Pemilihan Kiai Ma'ruf sebagai cawapres relatif berhasil menetralkan serangan-serangan oposisi," lanjutnya.
Ma'ruf adalah ulama senior Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia. Sebelumnya Ma’ruf juga dikenal sebagai figur kuat di balik gerakan 212 yang menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) di DKI Jakarta dengan tuduhan penistaan agama.
"Ahok adalah sekutu kuat Jokowi dari masa menjabat sebagai gubernur di DKI," ungkap Vivin.
Dengan latar belakang Tionghoa dan beragama Protestan, Ahok kerap menjadi bulan-bulanan warganet di media sosial. "Peralihan dukungan Ma'ruf ke kubu Jokowi menjadi alasan kuat terkikisnya dukungan terhadap kubu oposisi," tutup Vivin.
Sementara itu, dari hasil survei, Jokowi-Ma'ruf unggul pada segmen pemilih perempuan (57,8 persen), milenial (54,1 persen), dan Islam (53,7 persen). Prabowo-Sandi hanya unggul pada segmen pemilih terpelajar (41,5 persen).
Jokowi-Ma'ruf juga meraup dukungan di hampir semua pulau, termasuk Jawa (56,7 persen). Satu-satunya pulau yang dimenangkan kubu Prabowo-Sandi hanya Sumatera (43,3 persen), terpaut tipis dari Jokowi-Ma'ruf dengan dukungan 41,6 persen.
Elektabilitas partai-partai politik (parpol) pendukung Jokowi-Ma'ruf juga berpeluang meningkat dibandingkan hasil pemilu legislatif (Pileg) 2014. PDI Perjuangan berada pada urutan pertama dengan elektabilitas 23,1 persen. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 7,3 persen menggeser Demokrat ke posisi kelima yaitu sebesar 5,4 persen.
Di kubu Prabowo-Sandi, coattail effect hanya dirasakan oleh Gerindra dengan elektabilitas 12,3 persen. Gerindra berpeluang menggeser Golkar yang terpaut tipis 12,8 persen dengan memperhitungkan margin of error.
Di antara parpol baru dan non-seat, hanya Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 November 2018, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Erick Thohir Sindir Oposisi: Ketika Harga Dolar Turun Kok Diam?
Erick Thohir Sebut Penembakan di Papua Tak Ganggu Kampanye Jokowi
Dukung Pemerintah, Bamsoet Perintahkan FKPPI Lawan Isu PKI Presiden Jokowi
Habib Bahar Tersangka, Kubu Jokowi Tegaskan Bukan Kriminalisasi Ulama
Kubu Prabowo Dianggap Menggiring Masyarakat Beralih ke Media Sosial
Karena Sikap Yusril dan SBY, Kubu Jokowi Makin Percaya Diri Menang