Jokowi Ingatkan Jangan Sampai Tak Tegur Tetangga Karena Politik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) agar menjaga persaudaraan, persatuan dan kerukunan di tengah kontestasi Pilpres 2019. Jokowi tidak ingin perbedaan pilihan politik memicu pertikaian antar muslimat NU.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) agar menjaga persaudaraan, persatuan dan kerukunan di tengah kontestasi Pilpres 2019. Jokowi tidak ingin perbedaan pilihan politik memicu pertikaian antar muslimat NU.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pidato dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama serta Doa untuk Keselamatan Bangsa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (27/1).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
"Pada kesempatan ini saya ajak semuanya ibu-ibu muslimat NU untuk sama-sama jaga persatuan, merawat dan menjaga persaudaraan kita," kata Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan, muslimat NU harus menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Jangan saling mencela, menghina dan menghujat karena persoalan politik.
"Jangan sampai karena perbedaan-perbedaan tadi (pilihan politik) kita jadi tidak seperti saudara. Padahal kita saudara sebangsa setanah air," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, pesta demokrasi dilaksanakan setiap lima tahun, seperti pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota dan pemilihan presiden. Jangan sampai rutinitas tersebut justru membuat muslimat NU terpecah belah.
"Kalau bicara politik kita sering lupa. Antar kampung, tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong karena pilgub. Dalam majelis taklim tidak saling omong karena pilpres," kata dia.
Baca juga:
Prabowo Akan Wajibkan Menterinya Teken Janji Tak Perkaya Diri Sendiri
Curhat Soal Listrik ke Jokowi, Warga Dayak Ini Ucap Terima Kasih Pakai Pantun
Prabowo Tantang Elite Indonesia yang Telah Gagal Minta Maaf dan Mundur
Cerita Prabowo Kritik LRT Palembang Lalu Didukung Wapres JK
Amien Rais Sindir Pelacur Intelektual dan Orang Kampus yang Membantu Kezaliman
Alumni Perguruan Tinggi Se-Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Prabowo: Jangan Disebut Lagi Menteri Keuangan, Tapi Menteri Pencetak Utang