Jokowi kangkangi para capres dari ketum partai
"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang yang dipilih top of mind (spontan) sebagai presiden adalah Jokowi."
Hasil survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Joko Widodo sebagai calon presiden masih tertinggi ketimbang tiga ketua umum partai politik. Jokowi mendapatkan dukungan 20 persen.
"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang yang dipilih top of mind (spontan) sebagai presiden adalah Joko Widodo," kata Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan dalam diskusi 'Tren Dukungan Pada Calon Presiden Ketua Umum Partai' di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Rabu (29/1).
Djayadi menambahkan, di bawah Jokowi posisi itu ditempati Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra , Prabowo Subianto yang hanya mencapai 8,1 persen. Lalu diikuti Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie 5,0 persen.
"Sedangkan Ketum Partai Hanura Wiranto urutan ke 4 yang mencapai 4,2 persen. Sementara Megawati hanya 3,0 di bawah Wiranto, disusul Rhoma Irama 2,1 persen dan Jusuf Kalla 2,1. Sisanya tidak tahu dan tidak jawab atau rahasia 51,0 persen," terangnya.
Djayadi menjelaskan, bahwa survei top of mind yang disodorkan ke responden itu tanpa memberi opsi siapa saja nama capres yang ada. Namun bila semi terbuka alias menyebutkan nama-nama capres, Jokowi tetap di urutan teratas dengan persentase 33,3 persen.
"Sedangkan Prabowo 11,4 persen, Aburizal Bakrie 10,0 persen, Megawati 8,3 persen, Wiranto 6,4 persen, Jusuf Kalla 4,0 persen, Rhoma Irama 3,5 persen dan tidak tahu 16,4 persen," jelasnya.
Metodologi yang digunakan mereka dari pemilih berusia 17 tahun, dengan jumlah sampel 1.220 responden dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai tatap muka, setiap pewawancara bertugas untuk 10 responden.
"Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel. Dengan waktu wawancara 19-27 Desember 2013 lalu," pungkasnya.
Baca juga:
Elite PDIP diminta tak risau jika publik ingin Jokowi nyapres
Jelang pileg, Jokowi siap bantu kampanye PDIP
Ogah tanggapi capres, Jokowi pilih beresi banjir Jakarta
PDIP tak kaget Jokowi kalahkan Ical di survei internal Golkar
Survei: 52 persen publik setuju Jokowi nyapres
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres? Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan peta persebaran kekuatan elektabilitas setiap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan penghasilan.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.