Jokowi minta koalisi tidak banyak, cukup 7 parpol
"Kalau kita koalisi nanti ada bagi-bagi kursi. Bagi-bagi sapi. Kalau sudah lobi itu otaknya sudah uang," ujar Jokowi.
Calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak terlalu berminat berkoalisi dengan banyak partai. Jokowi mengatakan, jika terlalu banyak partai maka akan terjadi lobi-lobi.
"Kalau kita harus koalisi nanti ada bagi-bagi kursi. Bagi-bagi sapi. Kalau sudah lobi itu otaknya sudah uang. Oleh sebab itu koalisi cukup 7, tapi kalau minta-minta sori. Kalau mau ikut ayo," kata Jokowi usai bertemu para relawan pemenangannya di sebuah hotel di Malang, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Senin (31/3).
Jokowi menegaskan sejak dirinya terjun ke politik dirinya pernah melakukan lobi politik guna mendapatkan kemenangan.
"Saya itu waktu di Solo kalau urusan lobi-lobi enggak. Saya di Solo cuma menang 40 persen. Itu voting saja kalah. Nah di Jakarta cuma dapat 11 persen. Saya enggak mau jadi presiden dengan prosentase yang rendah, itu berat," katanya.
Jokowi mengatakan jika partainya mendapat banyak suara maka parlemennya akan kuat sehingga nantinya tidak akan ada lagi negosiasi politik.
"Ini harus dibangun bersama-sama, tapi tidak bisa nego-negoan atau transaksi. Ayo kita bareng-bareng bangun negara ini. Orientasi kita tidak ke sana (lobi-lobi), kerja sama memang diperlukan, tapi tidak seperti itu," katanya.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan dirinya optimis memenangkan pemilu tahun ini baik di tingkat legislatif maupun presiden.
"Saya lihat masyarakat di lapangan tadi saat kampanye terbuka, warga antre berjejer seperti itu maka saya optimis. Tapi kita harus hati-hati jangan sampai kita tidur dan lengah," katanya.
Sementara itu Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo mengatakan sudah melakukan penjajakan pada sejumlah partai terkait kesamaan visi dan misi partai guna menentukan potensi koalisi.
"Sudah ada 10 partai yang bertemu untuk penjajakan. Kita sudah tanya jawab dan komunikasi politik," kata Tjahjo.
Baca juga:
Di Ngawi, Jokowi datang jalan protokol ditutup total
Jokowi: Menang versi survei, PDIP jangan tidur
Jokowi: Tidak ada namanya bagi-bagi kursi menteri
4 Tokoh yang berubah benci, setelah Jokowi setelah nyapres
Mulai 1 April, Jokowi pasang iklan di TV selama tiga hari
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).