Jokowi & Prabowo Terancam Dirugikan Oleh Golput
Pemilih golongan putih alias golput dinilai sulit untuk dideteksi dalam sebuah survei. Sehingga, banyak dari lembaga survei tidak sepenuhnya dapat menggambarkan hasil akhir dari pencoblosan karena adanya faktor pemilih golput.
Pemilih golongan putih alias golput dinilai sulit untuk dideteksi dalam sebuah survei. Sehingga, banyak dari lembaga survei tidak sepenuhnya dapat menggambarkan hasil akhir dari pencoblosan karena adanya faktor pemilih golput.
Peneliti Lembaga Survei Alvara Research Center, Hasanuddin Ali menjelaskan, kedua paslon pun dapat dirugikan oleh para pemilih golput tersebut. Menurutnya, paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin dapat dirugikan oleh pemilih golput ideologis.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
Sementara paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno akan dirugikan karena pemilih golput apatis. Sebelumnya, Ali menganggap golput terbagi dalam tiga jenis, yaitu ideologis, teknis, dan apatis.
"Pada pemilih golput ideologis, mereka secara sadar melihat dua kandidat tidak sesuai dengan ekspektasinya. Di satu sisi, dia (pemilih) tidak puas dengan kinerja Jokowi, di sisi lain dia tidak sreg dengan Prabowo-Sandiaga," tutur Ali di Upnormal Coffee Roaster, Raden Saleh, Jakarta, Selasa (26/3).
Ali menjelaskan, pemilih golput teknis sendiri adalah mereka yang tidak memahami persoalan teknis dan waktu pemilihan, yaitu khususnya mereka yang berkendala pada syarat menjadi pemilih, seperti tidak memiliki KTP elektronik atau tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Sementara, pemilih golput apatis didominasi oleh kaum milenial yang tidak peduli dengan proses pemilu.
Ali berujar, nantinya paslon 02 akan dirugikan jika jumlah pemilih golput apatis tinggi. Sebab, beberapa hasil survei seringkali menyebut bahwa pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mayoritas adalah anak muda atau pemula dengan rentang umur 17-21 tahun.
"Kalau kita lihat, yang masuk dalam golput apatis itu kebanyakan dari pemilih pemula. Kalau kita lihat, pemilih pemula banyak, yang berikut yang paling dirugikan adalah 02 karena potensi suaranya akan berkurang," katanya.
Kemudian, Ali menilai paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin sendiri akan dirugikan oleh para pemilih golput ideologis yang tidak puas dengan kinerja capres petahana.
"Sehingga ada beberapa pemilih yang awalnya dia memilih Jokowi memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Sama seperti dengan bentuk kekecewaan," tandas Ali.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Baca juga:
Fadli Zon Khawatir Fatwa Golput Haram Timbulkan Kontroversi Baru
Soal Fatwa Haram Golput, Ma'ruf Amin Sebut Sudah Lama Dikeluarkan MUI
Imbauan Wiranto Jelang Pemilu: Jangan Golput dan Selalu Damai
Ma'ruf Amin Ajak Warga Lebak Tak Golput dan Coblos Nomor 01
Jokowi Ajak Masyarakat Bali Tak Golput di Pilpres 2019
Pengusaha Relawan Jokowi Beri Diskon 50 % Belanja di Mal Bagi Warga DKI Tak Golput