Jokowi punya kepentingan strategis di Kongres PDIP
Kongres juga diprediksi akan meneguhkan posisi PDIP sebagai partai pendukung pemerintah.
Kongres PDIP di Bali pada 9-12 April mendatang dinilai memiliki nilai strategis bagi partai berlambang banteng itu dalam menyukseskan visi dan misi Presiden Joko Widodo. Kongres juga diprediksi akan meneguhkan posisi PDIP sebagai partai pendukung pemerintah.
"Saya kira kongres nanti akan meneguhkan posisi PDIP sebagai partai pemerintah. Bagaimanapun, keberhasilan pemerintahan Jokowi dalam merealisasikan visi misinya selama lima tahun ke depan akan berdampak positif bagi relasi PDIP dengan rakyat," kata dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Firman Manan, seperti dilansir Antara, Selasa (7/4).
Selain itu, kata Firman, kongres nanti juga akan meneguhkan komitmen Presiden Jokowi untuk mendapatkan dukungan politik secara optimal dari PDIP. Hal itu hanya dapat dilakukan apabila Jokowi membangun komunikasi politik yang efektif dengan kader-kader PDIP.
"Presiden dan PDIP harus terus meneguhkan komitmen untuk selalu berjuang membela kepentingan rakyat dengan menginisiasi berbagai kebijakan dan program yang pro rakyat," katanya.
Dia menambahkan, kemampuan mengelola dukungan politik di DPR sangat penting untuk meminimalisir kebuntuan politik yang akan mengganggu stabilitas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Selain itu, perlu ada inisiatif Presiden membuka komunikasi politik dengan seluruh kekuatan politik di DPR.
PDIP sebagai partai pemerintah juga harus berinisiatif mengkoordinasikan dukungan politik dari partai politik di DPR untuk mendukung kebijakan dan program yang diinisiasi oleh pemerintah. Dengan demikian, berbagai agenda politik dan pemerintahan yang sedang dan akan dilaksanakan berjalan tanpa hambatan.
"Kader-kader PDIP khususnya yang duduk di DPR juga dapat memberikan informasi dan masukan kepada presiden tentang dinamika politik terbaru di DPR. Tujuannya agar Presiden dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dalam relasi dengan parlemen," tandasnya.
Baca juga:
Puan sebut Megawati jabat ketum lagi sesuai hasil Rakernas PDIP
Isu calon ketum selain Mega dinilai upaya memecah PDIP
Puan: Insya Allah Jokowi datang di Kongres PDIP
Kapolda Bali imbau simpatisan PDIP tidak lebay saat kongres
Kongres Bali jadi momen PDIP-Jokowi eratkan hubungan
Kongres PDIP bakal kembalikan kemesraan Jokowi-Megawati
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.