Jokowi selalu mengelak soal seleksi Kapolri
Budi Gunawan diduga sebagai salah satu perwira tinggi Polri yang memiliki rekening gendut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kapolri tunggal menggantikan Jenderal Sutarman. Penunjukan yang merupakan hak prerogatif presiden itu pun menuai banyak kecaman.
Pemilihan alumni terbaik Akpol tahun 1983 itu disinyalir akibat kedekatan dirinya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Budi Gunawan pernah menjadi ajudan ketika Megawati menjadi presiden.
Penunjukan Budi Gunawan pun menuai kontroversi. Apalagi Budi Gunawan diduga sebagai salah satu perwira tinggi Polri yang memiliki rekening gendut.
Oleh sebab itu, banyak kalangan menyayangkan kebijakan Presiden Jokowi yang tak melibatkan KPK dan PPATK dalam pemilihan calon Kapolri.
Berikut cara mengelak Jokowi terkait seleksi calon Kapolri seperti dihimpun merdeka.com, Selasa (13/1):
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa Jokowi panggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Jokowi: Calon Kapolri hak prerogatif presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan telah memilih Komjen Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Budi maju sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
Sebelum memilih calon tersebut, Jokowi mengaku sudah meminta Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) untuk menilai Budi Gunawan. Setelah itu, Jokowi menggunakan haknya sebagai kepala negara untuk menentukan pilihannya.
"Sudah dari kompolnas, hak prerogatif saya, saya pakai, saya pilih, saya sampaikan ke dewan, sudah," ujar Jokowi saat kunjungan di PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/1).
Jokowi soal Kapolri: Masa saya pilih yang jauh?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan salah satu alasan memilih Komjen Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri karena faktor kedekatan. Faktor tersebut menurutnya penting untuk memberikan rasa nyaman kepada dirinya.
"Masa saya pilih yang jauh?" ujar Jokowi saat kunjungan ke Galangan Kapal PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/1).
Budi Gunawan diketahui merupakan ajudan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Komjen Budi Gunawan pun adalah alumni terbaik Akpol tahun 1983.
Jokowi mengelak diminta libatkan KPK & PPATK
Komisaris Jenderal Budi Gunawan, menjadi satu-satunya calon yang dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan Jenderal Sutarman sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Pemilihan itu diprotes banyak pihak.
Jokowi enggan banyak bicara soal tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Nanti kalau saya jawab larinya ke tempat lain," elak Jokowi saat peninjauan di PT Pindad, Bandung, Senin (12/1).
Saat ditanya mengenai alasan memilih Budi Gunawan sebagai calon Kapolri, Jokowi kembali mengungkapkan nama tersebut diperolehnya berdasarkan usulan dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Dia pun menyerahkan proses selanjutnya kepada lembaga legislatif.
"Itu kan dari Kompolnas memberikan usulan kepada saya. Nah, dari sana kita pilih, dan dari sana silakan, kita tunggu dari DPR," ujar Jokowi.