Jokowi Soal Nasdem Bertemu PKS: Jangan Kaitkan Koalisi Rapuh!
Jokowi meminta agar pertemuan Nasdem dan PKS tak dikaitkan dengan rapuhnya koalisi pemerintahan. Dia menduga Surya Paloh menyambangi Sohibul Iman karena sudah lama tak bertemu.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi santai pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Jokowi menilai pertemuan itu adalah hal yang biasa dalam politik.
"Biasa saja, partai ketemu partai biasa. Tokoh politik ketemu ya biasa. Biasa sekali, enggak ada masalah," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (1/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
Nasdem adalah partai pengusung Jokowi di Pilpres 2019. Sementara PKS adalah partai non koalisi yang dahulu mendukung Prabowo-Sandiaga.
Jokowi meminta agar pertemuan Nasdem dan PKS tak dikaitkan dengan rapuhnya koalisi pemerintahan. Dia menduga Surya Paloh menyambangi Sohibul Iman karena sudah lama tak bertemu.
"Jangan dikaitkan Nasdem ketemu PKS koalisi rapuh, apa hubungannya. Enggak ada hubungannya. Mungkin pak Surya Paloh udah lama enggak ketemu Pak Sohibul Iman. Mungkin dengan saya, ndak begitu kangen," jelas Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi meminta seluruh pihak tak terlalu terbawa perasaan terkait pertemuan Nasdem dan PKS. Menurut dia, kepentingan bangsa harus diutamakan.
"Biasa saja enggak perlu dibawa ke perasaan. Untuk kebaikan bangsa kebaikan negara, ketemu seperti itu menurut saya baik saja," ucap Jokowi.
Usai pertemuan dengan PKS, Ketua Umum NasDem Surya Paloh bicara check and balance dalam demokrasi. Menurutnya, check and balance itu harus tetap berjalan demi pemerintahan yang sehat.
"Pemerintah yang sehat juga bisa menerima pikiran-pikiran yang mengkritisi. Bila pikiran yang mengkritisi tidak ada lagi, itu artinya kita khawatir jalannya pemerintahan itu tidak sehat," kata Surya Paloh usai bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (30/10) dilansir dari Antara.
Surya bicara kemungkinan NasDem, yang saat ini berada dalam koalisi pemerintahan, berada dalam kubu yang berseberangan. Dia menyebut, NasDem bisa berada di luar pemerintahan tetapi tidak tahu kapan.
"Bukan masalah ada kemungkinan akan berhadapan dengan pemerintah atau tidak. Seluruh kemungkinan kan ada saja. PKS di luar kan bisa jadi ada di dalam. Saya kira ada, kita tak tahu itu kapan. Semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," kata Surya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Surya Paloh: Ngapain Mau Jadi Oposisi, NasDem Sedang Menikmati Pemerintahan
Surya Paloh Bertemu Presiden PKS, PDIP Ingatkan Jangan Main Politik Dua Kaki
NasDem Puji Sikap PKS Konsisten Jadi Oposisi dan Mengawasi Pemerintah
Surya Paloh Buka Kemungkinan NasDem Berseberangan dengan Pemerintah
OSO Tak Kecewa dan Khawatir Hanura Tidak Dapat Jatah Menteri
Hanura Tegaskan Tetap Dukung Jokowi Meski Tidak Dapat Menteri
AHY Tak Masuk Kabinet Jokowi, Demokrat Irit Bicara Soal Sikap Politik