Jusuf Hamka Janji Sumbang Gaji untuk Makan Gratis Tiap RT jika jadi Gubernur Jakarta
Jusuf Hamka berjanji membuat program makan nasi kuning gratis di setiap RT maupun RW bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Politikus Partai Golkar Jusuf Hamka berjanji membuat program makan nasi kuning gratis di setiap RT maupun RW bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Pria yang akrab disapa Babah Alun itu mengatakan, gajinya sebagai gubernur akan disumbangkan untuk pembiayaan program makan nasi kuning gratis tersebut. Wacana ini keluar usai blusukan di Pasar Tanah Abang.
- Traktir Makan Siang Gratis Bukti Kolaborasi RK-Suswono dengan Program Prabowo-Gibran
- Pj Wali Kota Tarakan Dampingi Pj Gubernur Kaltara Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Sukabumi
- Jusuf Hamka Ajak Pengusaha Bikin Program Tandingan Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Ini Tujuannya
- Jokowi Mulai Bahas Anggaran Makan Siang Gratis Prabowo, TPN Ganjar Singgung Etika dan Ketidakpantasan
"Setiap RT, setiap kecamatan dan setiap RW akan kita buat nasik kuning gratis. Jadi nasik kuning gratis ini tidak akan dibiayai lewat APBD tetapi oleh Babah Alun langsung," kata Jusuf Hamka dalam keterangannya (2/8).
Selain itu, Babah Alun bermimpi ingin menjadikan Jakarta sebagai kota idaman dan pusat ekonomi setelah tidak menjadi ibu kota negara.
"Walaupun sudah tidak menjadi ibu kota, Jakarta tetap akan menjadi kota idaman, kota masa depan tenang aja," kata Babah Alun disela-sela melakukan blusukan tersebut.
Babah Alun mengatakan, Jakarta harus menjadi kota yang ramah bagi penduduknya. Oleh karena itu, dia berjanji ingin membangun infstruktur yang ramah lingkungan.
"Jakarta harus menjadi kota yang ramah bagi warganya," tuturnya.
Bos jalan tol ini juga mendorong para pedagang tanah abang untuk tidak hanya mengandalkan pasar lokal, tapi juga merambah ke pasar internasional.
“Kalau pasar dalam negeri sepi, kita go international, kita ekspor,” ujarnya.
Babah Alun menyebut, Pasar Tanah Abang bisa mencontoh pasar-pasar di Shenzhen, Tiongkok maupun yang ada di Bangkok, Thailand. Menurut dia, Kedua pasar ini tidak hanya menjual hasil produksi mereka untuk konsumsi dalam negeri, tapi juga untuk pasar global.
"Tentunya kita harus kerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian supaya kita bisa mendapatkan sertifikasi ekspor yang mudah, tidak memberatkan kepada pedagang-pedagang UMKM,” ujarnya.