Jusuf Kalla sebut calon kepala daerah boneka sulit dibuktikan
"Ya, formalitasnya ada lawan, ya, itu politik."
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan calon kepala daerah boneka susah untuk membuktikannya. Apakah yang bersangkutan tampil sebagai peserta pilkada hanya formalitas atau sungguh-sungguh.
"Saya katakan tadi bagaimana caranya membuktikan dia itu boneka. Apa rumusannya bahwa dia itu boneka, kan susah kan," kata Kalla ditemui di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (28/7).
Dia mengatakan calon kepala daerah boneka berpotensi muncul di daerah yang memiliki calon yang susah dikalahkan. Ada dugaan terdapat kompromi untuk mendukung calon yang kuat yang seakan-akan melawan calon tersebut dengan menjadi calon boneka.
"Akan tetapi, kalau tidak ada lawan, tidak jadi pula itu pilkada. Dilema kan. Mau calon benar-benaran tidak ada yang berani. Ya, formalitasnya ada lawan, ya, itu politik," jelas dia seperti dilansir Antara.
Dia menambahkan usulan pemerintah adalah partai politik atau koalisi parpol bisa mendaftarkan pasangan calon kepala daerah jika memenuhi perolehan minimum 20 persen dari kursi DPRD dan maksimum 50 persen kursi.
"Supaya jangan ada monopoli ambil semua partai, kan ini usul, ya, ada usul maksimum 50 persen saja, jangan lebih," pungkas dia.