Jusuf Kalla semprot Menko Rizal Ramli soal proyek listrik 35.000 MW
"Oh malah kalau begitu mengurangi kewibawaan Presiden, karena yang resmikan kan Presiden, bukan saya."
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menilai proyek listrik 35.000 Mega Watt yang dicanangkan pemerintah, merupakan proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Menanggapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, proyek tersebut merupakan proyek kebijakan pemerintah. Kritikan Rizal Ramli terhadap proyek itu mengurangi kewibawaan Presiden Jokowi Widodo.
"Oh malah kalau begitu mengurangi kewibawaan Presiden, karena yang resmikan kan Presiden, bukan saya. Policy pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau gitu, kan," kata JK di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8).
JK menegaskan sudah sepatutnya setiap menteri harus paham terlebih dahulu mengenai suatu persoalan sebelum berkomentar. JK mengatakan, pemerintah selalu mengevaluasi progres pembangunan proyek listrik 35.000 MW.
"Ya setiap kali dievaluasi. Tapi begini, tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya, kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," terang dia.
Lanjut JK, pemerintah menilai penting keberhasilan proyek listrik 35.000 Mega Watt. Sebab, hal itu untuk mendukung pembangunan berbagai industri.
"Itu kalau mau 50.000 pun bisa dibuat. Itu kebutuhan. Namanya listrik itu prasarana, artinya sebelum kita membangun, prasarana itu harus ada. Sebelum industri bangun, listriknya harus sudah ada. Sebelum industri bangun listriknya dilebihkan, jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," pungkas dia.
Sebelumnya, pada Sabtu (15/8) malam, Rizal Ramli melakukan wawancara khusus dengan sebuah stasiun televisi swasta. Rizal menilai mega proyek listrik 35.000 MW adalah hal yang mustahil. Rizal mengatakan, proyek tersebut adalah proyek Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Saya mengingatkan, marilah kita lebih realistis. Jangan menjanjikan hal-hal yang terlalu berlebihan," kata Rizal.