'Kalau Prabowo menang, Amerika akan memberikan visa'
Ronahurmuziy mengakui ada pihak asing yang mulai mendekati kubu Prabowo-Hatta.
Tim pemenangan pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta, Ronahurmuziy (Romi) mengakui ada pihak asing yang mulai mendekati pihaknya. Bahkan, pihak yang tidak diungkapnya itu ingin menggelar pertemuan khusus dengan Prabowo Subianto.
Menurut Romi, sebelumnya tidak ada permintaan pertemuan tersebut lantaran pihak asing itu menganggap elektabilitas pasangan capres cawapres Jokowi-Jusuf Kalla lebih tinggi.
"Kedutaan-kedutaan hari ini sudah memberikan sinyal-sinyal yang memang tidak disampaikan sebelumnya. Saya tidak ingin menyebutkan nama kedutaannya yah, kedutaan-kedutaan yang mungkin cukup sensitif, yang semula tidak ingin menggelar pertemuan-pertemuan khusus dengan Pak Prabowo karena meyakini bahwa tingkat elektabilitas Jokowi, bukan soal suka nggak suka (kepada Prabowo)," katanya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (10/6).
Sekretaris Jendral PPP itu menambahkan, permintaan pertemuan tersebut dimulai pada hari ini. Bahkan, pihak asing itu dalam waktu dekat meminta Prabowo memaparkan visi misinya.
"Tetapi hari ini mereka mulai meminta waktu untuk bertemu dengan Pak Prabowo, dan dalam waktu dekat para duta besar itu akan menggelar pertemuan resmi juga untuk mendengar pandangan Pak Prabowo," jelas Romi.
Dia menduga, permintaan itu lantaran mereka menganggap mantan Danjen Kopassus itu mempunyai peluang besar dalam memenangkan Pilpres 2014. "Ini sebenarnya adalah bahasa halus dari pengakuan mereka bahwa elektabilitas Prabowo meningkat dan sangat mungkin menjadi pemenang pada pilpres kali ini," tegasnya.
Romi mengungkapkan, salah satu negara yang menganggap Prabowo-Hatta akan menang adalah Amerika. Pihak negara adidaya itu sesumbar bakal memberikan visa terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut jika berhasil menang.
"Dan beberapa saat yang lalu duta besar Amerika bahkan mengatakan kalau pak prabowo menang, kita akan memberikan visa. Karena selama ini yang muncul atau persepsi yang timbul dari kedutaan besar Amerika Serikat adalah bahwa Pak Prabowo tidak diberikan visa ke sana," ungkapnya.
"Apa yang disampaikan duta besar Amerika Serikat ini juga merupakan, dalam kaca mata kami paling tidak, sinyal bahwa memang sebagai sebuah negara demokratis mereka mengakui proses demokrasi, dan proses demokrasi yang tengah berjalan sekarang ini kemungkinan akan mengubah bandul dari peta enam bulan yang lalu ketika saat ini Prabowo sangat mungkin menjadi pemenangan pada pilpres kali ini," tutup Romi.