Kampanye di kampung suami, Mega gunakan bahasa Palembang
"Aku ni wong Sumsel jugo. Jangan pikir aku ni dak pacak baso Plembang," kata Megawati.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menghadiri kampanye rapat terbuka di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Jumat (28/3). Dalam kesempatan itu, Megawati menyampaikan orasi politiknya dengan bahasa Palembang.
Hal ini ia lakukan untuk mengingatkan bahwa dirinya salah satu bagian dari orang Sumsel. Sebab, suaminya almarhum Taufiq Kiemas berasal dari Sumsel.
"Aku ni wong Sumsel jugo. Jangan pikir aku ni dak pacak baso Plembang. Aku pacak ibu-ibu, dak cayo kan?" kata Megawati disambut riuh puluhan ribu simpatisan PDI Perjuangan.
Megawati menyampaikan salam dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak bisa datang ke Palembang karena mengikuti kampanye di Banten.
"Ado salam dari Pak Jokowi. Dio ngumpulke suaro di Banten. Jadi kami bagi-bagi tugas agar kagek suaro partai kito 20 persen. Agar Pak Jokowi biso dicalonkan," ungkap Mega.
Megawati didampingi Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Wasekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Eriko Sotarduga, Ketua DPP Effendi Simbolon, Ketua DPP Trimedya Panjaitan dan Rini Sumarno.
Blusukan
Di kampung almarhum suaminya itu, Megawati juga blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang. Kedatangan Megawati ke pasar tersebut membuat pedagang terkejut. Mereka lalu mencoba mendekati Megawati untuk bersalaman.
Megawati sempat berhenti di kios buah milik Epi. Di sana Megawati sempat mencoba dukuh Palembang. "Mana yang buah asli Palembang," kata Megawati bertanya kepada Epi.
Epi pun menunjukkan dukuh dan memberikannya kepada Presiden RI ke-5 itu. Di kios milik Epi, selain dukuh juga menjual buah lainnya seperti jeruk, pisang, pepaya dan strawberry. "Kok ada buah impor juga," tanya Megawati.
"Biar beragam saja, bu, jualannya," jawab Epi.
Megawati kemudian membeli dukuh Palembang sebanyak 2 Kg. Epi mengaku senang dengan kedatangan Megawati Soekarnoputri . Namun, ia sedikit kecewa karena calon presiden yang diusung PDIP Joko Widodo tidak mendampingi Megawati.
"Senang, bisa salaman, tapi harusnya bareng Jokowi, kok ibu (Megawati) sendirian saja. Ibu Mega pasti menang dan Jokowi juga menang," ujar Epi.
Megawati kemudian meneruskan perjalanan ke kawasan kuliner yang terletak dipinggir Sungai Musi. Dia lalu mendatangi salah satu rumah makan di lokasi itu. Tak pelak, kunjungan Megawati itu menjadi pusat perhatian pengunjung kawasan kuliner itu.
Megawati ditemani elite PDIP kemudian makan siang dengan menu Brengkes ikan yang merupakan makanan khas Palembang. selera. Brengkes berasal dari bahasa Palembang, bahasa lainnya adalah Pepes atau Pais. Menu lainnya yang disantap Megawati yakni tekwan Palembang.
Sekitar 25 menit Megawati makan siang. Ia bersama rombongan kemudian bersiap untuk melakukan kampanye terbuka.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana PDIP akan meyakinkan hakim MK tentang kecurangan Pemilu 2024? “Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,” kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Kenapa PDIP berencana membawa kasus kecurangan ke Mahkamah Konstitusi? PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
Baca juga:
PDIP bawa Jokowi rebut suara Golkar di Banten
PDIP nilai pemerintah tak serius bangun daerah perbatasan
Politisi PDIP: Serangan terhadap Jokowi tak diminati masyarakat
Pengamat: Iklan 'Kutunggu Janjimu' pelajaran politik bagi Jokowi
4 Pengakuan JASMEV, pasukan Jokowi di media sosial