Kaos Bergambar Jokowi Dibakar, TKD Jatim Makin Tertantang Kuasai Madura
Video pembakaran spanduk dan kaos bergambar Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin beredar di media sosial (Medsos), Youtube dan Grup WhatsApp, sejak Rabu (27/2) pagi. Diduga, peristiwa itu terjadi di Monumen Trunojoyo, Sampang, Madura.
Video pembakaran spanduk dan kaos bergambar Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin beredar di media sosial (Medsos), Youtube dan Grup WhatsApp, sejak Rabu (27/2) pagi. Diduga, peristiwa itu terjadi di Monumen Trunojoyo, Sampang, Madura.
Sebelum melakukan pembakaran, dalam video tersebut, sejumlah pemuda terlihat menyobek spanduk dan kaos bergambar Capres-Cawapres 01 di tengah jalan. Mereka juga berteriak-terikan memaki Capres petahana tersebut.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
Terkait peristiwa ini, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf untuk wilayah Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin justru mengaku, pihaknya makin tertantang untuk menguasai empat kabupaten di Madura, yang pada Pilpres 2014 silam memenangkan Prabowo Subianto.
"Kami tidak takut dengan aksi-aksi provokasi. Justru malah semangat untuk membalik keadaan di Madura. Kami tidak akan ikut cara-cara kekerasan seperti itu," tegas Machfud dikonfirmasi wartawan di Surabaya.
Selain itu, Machfud menegaskan, pihaknya akan segera mengambil tindakan melalui jalur hukum. "Tim sedang melihat opsi-opsi jalur hukumnya," tegasnya.
Namun, mantan Kapolda Jawa Timur ini tetap mengimbau kepada seluruh pendukung Paslon 01 di Pulau Garam -julukan Pulau Madura- untuk tidak terpancing dan melakukan pembalasan.
Menurutnya, aksi anarkis sejumlah pemuda ini merupakan reaksi atas beralihnya sejumlah dukungan dari Prabowo ke Jokowi di Madura, yang selama ini menjadi basis Capres 02 tersebut.
Karena berdasarkan pemetaan TKD Jawa Timur, klaim Machfud, banyak masyarakat di Madura yang beralih mendukung Jokowi-Ma’ruf, khususnya di Bangkalan dan Sampang.
"Kemudian mulai menjalar ke Pamekasan dan Sumenep. Potensi suara Prabowo bakal tergerus besar-besaran, akhirnya muncul aksi anarkis itu. Ada semacam ketakutan kalah, lalu membuat tindakan yang menakuti," tandasnya.
Baca juga:
KPU Bagi Zona Kampanye jadi 2 Bagian, Diundi Pekan Depan
Cegah Kecurangan Pilpres, Kubu Prabowo Minta KPU Buka Data WNA yang Punya e-KTP
PKS dan FPI Rapatkan Barisan Menangkan Prabowo-Sandiaga
Kemendagri Pastikan WNA Tidak Punya Hak Pilih di Pemilu 2019
KPU Tambahkan Media Online untuk Iklan Kampanye Peserta Pemilu
Jokowi Soal Fitnah Tak Ada Azan: Logikanya Tidak Masuk Tapi 9 Juta Orang Percaya
RSUD Bayu Asih Purwakarta Siapkan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres