Kembali ke Gerindra, Sandiaga Uno Bakal Jadi Menteri Jokowi?
Gerindra dikabarkan mendapat tiga jatah menteri dari Jokowi.
Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno memutuskan untuk kembali ke Partai Gerindra. Kembalinya Sandi lantaran ingin terus menjadi pejuang politik.
Dalam unggahan video di akun Instagramnya, Sandiaga menuliskan di kaos hitam Gerindra dengan keterangan 'Saya kembali'.
-
Kenapa Sandiaga bilang bahwa Ganjar mirip Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Apa yang menurut Sandiaga jadi persamaan antara Ganjar dan Jokowi? “Saya justru melihatnya dari sisi positif dan karena Pak Ganjar ini kan adalah sosok pemimpin yang paling mirip sama Pak Jokowi dari segi pendekatan yang sangat dekat dengan rakyat, blusukan, sat set, cepat geraknya. Saya menyebutnya (Ganjar sebagai) Jokowi 3.0. Pak Ganjar ini adalah versi Pak Jokowi 2024,” tuturnya.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan kembalinya Sandiaga ke partai berlambang burung garuda itu.
"Iya memang bang Sandi merasa Pak Prabowo adalah mentor utama politik beliau, makanya bang Sandi tidak mungkin meninggalkan Pak Prabowo dan Gerindra, pasti akan terus menjadi pejuang politik melalui Gerindra seperti selama ini diajarkan Pak Prabowo," ungkap Dahnil kepada merdeka.com.
Apakah kembalinya Sandi karena akan masuk ke kabinet Jokowi?
Mundur dari Gerindra Maju Jadi Cawapres
Sandiaga Uno sebelumnya merupakan kader Partai Gerindra. Dalam partai itu, Sandi menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Akan tetapi dia memutuskan mundur lantaran mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2019. Saat itu dia berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Kala itu Prabowo mengatakan bahwa Sandi harus keluar dari Partai Gerindra agar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bisa diterima oleh partai pendukung lain, seperti Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera. Alhasil, Sandi pun mundur dari Gerindra dan mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 sebagai cawapres.
Namun sayang, Prabowo-Sandi akhirnya kalah dari Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Kini, enam bulan pasca pilpres, Sandi memutuskan kembali bergabung dengan Gerindra dan menempati posisi yang sama yakni Wakil Ketua Dewan Pembina.
Sinyal Gerindra Masuk Koalisi Jokowi
Partai Gerindra memberikan sinyal untuk bergabung bersama pemerintahan Jokowi. Sebelumnya Gerindra merupakan partai oposisi di mana sang Ketua Umum Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi pada Pilpres 2019.
Namun saat ini keduanya semakin mesra. Beberapa waktu lalu Jokowi mengundang Prabowo ke Istana. Dalam pertemuan empat mata itu keduanya berbicara peluang Gerindra bergabung dengan pemerintah.
"Berkaitan dengan masalah koalisi, tapi untuk urusan satu ini belum final, tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita." kata Jokowi usai pertemuan, Jumat (11/10).
Tak hanya itu, Prabowo juga secara maraton menemui ketua umum partai pendukung Jokowi. Safari Prabowo memperkuat bahwa Gerindra akan mengakhiri statusnya sebagai oposisi.
Kursi Menteri Buat Gerindra
Kabar Gerindra mendapat jatah kursi menteri di Kabinet Jokowi sudah lama beredar. Menteri yang dikabarkan akan diisi Gerindra ialah Menteri Pertanian, Menteri Pertahanan dan Menteri yang terkait dengan urusan ekonomi.
Jokowi disebut-sebut sempat menawarkan Dewan Pertimbangan Presiden kepada Prabowo. Akan tetapi Prabowo dikabarkan lebih tertarik menjadi Menhan.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin sudah memastikan jika Gerindra mendapat jatah menteri Jokowi.
"Insya Allah ada. Belum tahu berapa," kata Ngabalin saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/10).
Hal sama juga diungkap PKB. PKB mengeluarkan istilah makmum masbuq terkait restu Gerindra bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo. Istilah bahasa Arab itu merujuk kepada jemaah salat yang datang telat.
"Kalau dianalogikan dengan makmum masbuq ya seperti itu. Yang datang belakangan ya dapat jatah belakangan," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).
Sandiaga Pernah Tolak Jadi Menteri
Sandiaga Uno resmi kembali bergabung dengan Gerindra, setelah sebelumnya mundur karena menjadi cawapres dari Prabowo. Momen ini bertepatan dengan kencangnya sinyal Gerindra bakal masuk koalisi Jokowi dan mendapat jatah menteri di kabinet.
Kabarnya, sejumlah pos menteri sudah disiapkan buat Gerindra oleh Jokowi. Gerindra pun mengaku siap memberikan kader-kader terbaiknya.
Usai pemilihan presiden 2019, nama Sandiaga Uno sempat digembar-gemborkan akan menjadi menteri kabinet Jokowi. Di sebuah acara TV swasta Jokowi yang ditanya peluang Sandiaga masuk dalam kabinetnya memberikan sinyal baik. "Ya kenapa tidak?" ujar Jokowi yang kemudian tertawa saat ditanya peluang Sandi masuk dalam kabinet.
Meski begitu, Sandi sempat menolak. "Sebagaimana lazimnya suatu pemilu, yang terpilih akan memimpin pemerintahan. Yang tidak terpilih akan berperan sebagai mitra penyeimbang untuk menjaga jalannya pemerintah ke depan," katanya melalui akun resmi Instagram @sandiuno, Minggu (30/6/2019).
(mdk/dan)