Kemesraan Demokrat dan Jokowi Berbuah Serangan Sengit
Peristiwa pertemuan AHY dan Presiden Jokowi ternyata malah menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak, terutama di media sosial. Menurut SBY, AHY dan Partai Demokrat dibully habis-habisan.
Pasca Pilpres 2019, Partai Demokrat terlihat semakin intens menjalin komunikasi dengan Presiden Jokowi. Beberapa kali, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Presiden Jokowi.
Tercatat AHY bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada 2 Mei 2019 lalu. AHY mengaku sempat membahas soal politik dengan Jokowi. Dalam pertemuan itu keduanya sepakat untuk menghormati proses penghitungan Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Kemudian pada 22 Mei 2019, AHY kembali bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan, Jokowi meminta AHY jadi jembatan komunikasi dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bapak Presiden Jokowi meminta saya jadi jembatan komunikasi dengan SBY," kata AHY saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5).
Pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi memicu sejumlah spekulasi. Paling kencang adalah soal kabar akan merapatnya Demokrat dalam barisan Jokowi. Benarkah?
SBY Mengaku Dibully
Peristiwa pertemuan AHY dan Presiden Jokowi ternyata malah menimbulkan kritik tajam dari berbagai pihak, terutama di media sosial. Menurut SBY, AHY dan Partai Demokrat dibully habis-habisan. Namun Demokrat tetap kuat. Dan sudah tahu siapa yang terus menyerang mereka.
"Sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal. Di situ perbedaan kita dengan pihak tertentu itu. Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan 01," kata SBY.
Dia mempersilakan siapa saja yang tidak suka dengan pertemuan tersebut. Tapi dia menegaskan Demokrat tidak harus mengikuti.
"Barangkali pula dendam yang membara harus dipertahankan selamanya. Silakan kalau ada yang punya prinsip itu tapi jangan atur Demokrat harus mengikutinya. Kami prinsip ikhtiar perjuangan untuk menang harus dilakukan sekuat tenaga. Namun setelah selesai ya selesai," lanjut SBY.
Bukannya hanya dibully, SBY juga dituduh tidak mau terlibat dalam kampanye Pemilu 2019 karena menemani istrinya, Ani Yudhoyono yang tengah dirawat di Singapura. Tuduhan itu membuat SBY sedih.
"Saya sungguh bersedih. Dan Ibu Ani harus meneteskan air matanya, mendengarkan tuduhan itu," kata SBY.
SBY menyebut, tuduhan itu tidak berdasar. Presiden ke-6 RI itu mendoakan kepada pihak-pihak yang berprasangka buruk agar selalu diberi kesehatan. Sehingga tidak merasakan sakit seperti yang diderita Ibu Ani.
"Di bulan suci Ramadan ini, saya doakan agar yang bersangkutan dan keluarga yang disayanginya tidak mengalami penyakit kanker darah seperti yang diderita Ibu Ani. Agar tak perlu merasakan penderitaan dan perjuangan hidup yang dijalani ibu Ani, setiap hari, siang dan malam," tutur SBY.
SBY Diingatkan Jangan Baper
Reaksi SBY langsung mendapat tanggapan dari kubu Prabowo Subianto. Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon menyarankan Ketua Umum Partai Demokrat SBY tidak terbawa perasaan alias baper karena dibully usai putra sulungnya, AHY beberapa kali melakukan pertemuan dengan capres petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, respons seperti itu bagian dari risiko politikus.
"Jadi enggak usah baper lah kalau dibully itu. Pasti siapapun, saya tiap hari dibully santai saja. Tidak ada tuh saya baper-baperan," kata Fadli Zon.
Fadli menilai wajar jika setiap tindak tanduk politikus kerap dibully. Sehingga, dia menyarankan SBY untuk tidak menanggapi berlebihan.
"Yang tidak suka pasti membully yang suka pasti menerima, mungkin memuji, saya kira biasalah, hidup itu begitu. Nabi-nabi saja begitu, ada yang suka ada yg tidak suka," kata Fadli Zon.
(mdk/has)