Kenapa Prabowo Kini Banyak Disukai Gen Z? Begini Analisisnya
Survei Litbang Kompas menyatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto paling banyak dipilih oleh Generasi Z. Prabowo mendapatkan dukungan dari generasi Z sebesar 32,7 persen.
Survei Litbang Kompas menyatakan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto paling banyak dipilih oleh Generasi Z. Prabowo mendapatkan dukungan dari generasi Z sebesar 32,7 persen.
Perubahan gaya komunikasi dan gaya kampanye Prabowo dalam beberapa tahun terakhir dinilai sebagai faktor. Mengapa banyak anak muda yang memilih menteri pertahanan itu. Prabowo mulai merambah generasi yang lebih muda.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
"Dalam satu tahun terakhir ini ada perubahan gaya berkomunikasi berkampanye Pak Prabowo. Kalau kita lihat tahun-tahun ini, Pak Prabowo banyak melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh yang jauh lebih muda," ujar Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro ketika dihubungi, Jumat (26/5).
Prabowo jauh sebelumnya lebih banyak berkomunikasi dengan tokoh yang usianya senior. Baik politisi maupun penjabat.
Tetapi, sudah mulai berubah baru-baru ini dengan menjangkau tokoh lintas generasi dan dengan gaya komunikasi yang berbeda.
Paling terlihat adalah Prabowo rajin menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Putra Presiden Joko Widodo itu dianggap sebagai ikon politisi muda masa kini.
"Yang tampak gamblang beberapa bulan terakhir Prabowo sering kali berinteraksi dengan mas Gibran. Suka tidak suka, Gibran salah satu simbol Generasi Z atau milenial yang menonjol dari kalangan politisi dan enterpreuner. Suka tidak suka followers mas Gibran banyak. Banyak yang mengidolakan mas Gibran dari segi usia generasi Z, generasi milenial," jelas Bawono.
Selain itu, Prabowo sebagai menteri pertahanan juga mengangkat Deddy Corbuzier sebagai Letkol Tituler. Deddy yang kini terkenal sebagai podcaster 'Close The Door', banyak digandrungi anak muda. Prabowo pun pernah mengisi menjadi tamu dalam podcast Deddy.
"Dia punya channel YouTube yang ditonton anak anak muda dan pak Prabowo pernah mengisi di situ," katanya.
Kenapa Tidak ke Anies dan Ganjar?
Bawono mengatakan, pesaing Prabowo, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo lebih dulu meramaikan jagat media sosial. Tetapi suara generasi Z yang memilih mereka belum setinggi Prabowo.
Bahkan dari segi umur, Anies dan Ganjar lebih muda. Maka itu, menurut Bawono, harus menjadi evaluasi tim Anies dan Ganjar bagaimana gaya komunikasinya dengan kelompok muda.
"Ini jadi bahan evaluasi dua capres ini Ganjar dan Anies apa yang salah dengan konten mereka sekarang selama ini kenapa generasi z lebih tertarik ke capres yang lebih tua, pak Prabowo," ujar Bawono.
Isu HAM Tidak Pengaruhi Pilihan Gen Z
Sementara, Prabowo banyak diasumsikan dengan isu pelanggaran HAM masa lalu. Bawono menilai, asumsi ketidaktahuan generasi Z atas masa lalu Prabowo tidak punya pengaruh langsung terhadap keterpilihannya oleh anak muda. Dalam survei Litbang Kompas, generasi X dan Baby Boomers yang memilih Prabowo juga tergolong cukup tinggi.
"Asumsi itu bisa terbantahkan. Kalau lihat komposisi pemilih di Litbang Kompas, di atas generasi Z, baby boomer, generasi X yang lari ke pak Prabowo tidak kecil," kata Bawono.
Isu HAM tidak menjadi isu yang lebih seksi ketimbang isu ekonomi. Indikator setiap melakukan survei, lima besar isu yang harus diselesaikan calon presiden lebih cenderung isu ekonomi seperti harga kebutuhan pokok dan lapangan kerja.
Isu yang menonjol lainnya adalah pemberantasan korupsi dan isu kesehatan yang ramai belakangan karena pandemi Covid-19.
"Soal HAM, penegakan HAM itu tidak pernah masuk lima besar top isu, top five yang dianggap masalah publik yang harus diselesaikan kepemimpinan lima tahun mendatang. Tidak pernah. Bukan berarti isu HAM tidak penting, tetapi tidak dianggap selalu penting oleh pemilih kita, itu faktanya," ujar Bawono.
Apalagi, isu HAM lebih sering dipersepsikan sebagai mainan politik untuk menyerang kandidat di pemilu. "Juga isu HAM ini seperti dipersepsikan sekadar mainan politik kepada kandidat yang maju capres, gubernur, walikota bupati yang berlatar belakang militer itu selalu ada muncul isu itu," pungkasnya.
Survei Kompas
Dari survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo paling tinggi dengan 24,5 persen. Responden terbanyak di kategori usia 17 - 26 tahun (gen Z).
"Tercatat proporsi gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen," tulis Litbang Kompas, pada Rabu (24/5).
Meski begitu, Prabowo belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya. Khususnya baby boomers di usia 56 -75 tahun.
"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopasus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulisnya.
Sedangkan, kandidat capres lainnya Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara gen Z.
Bagaimana Anies Baswedan? Dalam survei ini justru tidak disokong kuat oleh gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni gen Y (27 - 41 tahun) dan gen X (42 – 55 tahun).
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden. Dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,83 persen.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)