Ketum PAN: Demokrat memang dua kaki, di Prabowo dan Sandi
Dia yakin Demokrat tetap konsisten dalam mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yakin Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak main 'dua kaki' di Pilpres 2019. Dia yakin Demokrat tetap konsisten dalam mendukung pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
"Waduh Pak SBY enggak begitu. Saya kan mantan menterinya, enggak gitu. Memang dua kaki, tapi satu di Pak Prabowo, satu di Sandi," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/9).
-
Siapa yang menunggu kedatangan Zulkifli Hasan untuk menentukan cawapres Prabowo? jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul." Langsung Deklarasi Cawapres?
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
Sebelumnya, Partai Demokrat memberi dispensasi kepada kader di provinsi yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Ketua DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut, ada empat provinsi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf. Dua provinsi yang paling signifikan memberi suara kepada Jokowi adalah Papua dan Sulawesi Utara.
"Sedang kami pikirkan karena di sana kader-kader kami mayoritas menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi. Tapi, secara umum dari 34 Provinsi, 23 provinsi meminta berkoalisi dengan Pak Prabowo," kata Ferdinand di Mega Kuningan Timur VII , Jakarta Selatan, Minggu (9/9/2018).
Demokrat memaklumi sikap Ketua DPD Papua Lukas Enembe yang mendukung Jokowi. Menurutnya, Lukas hanya menghargai sikap para kader Demokrat di Papua.
"Papua itu luar biasa, disana itu 92 (dukung Jokowi) melawan 8 persen, jadi kami memaklumi apa yang disampaikan Pak Lukas Enembe. Tetapi memang penyampaiannya yang mungkin terlalu bersemangat," dia menerangkan.
Baca juga:
Prabowo puji Yenny Wahid: Sangat cerdas dan berpengalaman
Prabowo akan senang jika Gatot Nurmantyo gabung lawan petahana
Soetrisno Bachir sudah melekat dengan Jokowi sejak Pilpres 2014
Isu Soetrisno Bachir dukung Jokowi, Ketum PAN bilang 'Banyak yang ngaku-ngaku nih'
Sandiaga sebut Yenny Wahid masih pikir-pikir saat ditawarkan gabung timses