Ketum PPP Klaim 90 Persen Warga NU Dukung Jokowi-Ma'ruf
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, itu hanya pencilan atau hal yang menyimpang dari yang lain. Dia menegaskan, 90 persen NU baik dari lingkungan kultural maupun struktural mendukung Jokowi-Ma'ruf.
Sejumlah kiai dan ulama keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) memberikan dukungannya ke Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo-Sandiaga. Mereka diketahui langsung didatangkan dari Jawa Timur ke Jakarta, untuk mendeklarasikan dukungannya, Rabu 28 November 2019.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, itu hanya pencilan atau hal yang menyimpang dari yang lain. Dia menegaskan, 90 persen NU baik dari lingkungan kultural maupun struktural mendukung Jokowi-Ma'ruf.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Itu pencilan saja. Karena gerbong NU kultural dan struktural, 90 persen, Insya Allah mendukung Kiai Ma'ruf," ucap Rommy, Kamis (29/11).
Dia menuturkan, bergabungnya orang NU di kubu Prabowo-Sandiaga tak signifikan. Karena sosok yang tak pernah dikenal di lingkungan Nahdliyyin.
"Bergabungnya mereka tidak signifikan. Karena selama ini mereka juga kurang dikenal kiprahnya di lingkungan nahdliyyin," pungkasnya.
Sebelumnya, KH Hasyim Karim, cucu salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri, merasa bangga dengan Prabowo-Sandiaga. Terlebih karena menyampaikan isu ekonomi. Selain itu, dia memuji kehadiran Prabowo pembicara utama di The World 2019 Gala Diner yang diselenggarakan The Economist di Singapura, kemarin.
"Prabowo menjelaskan program ekonomi yang ia usung kepada para CEO perusahaan besar di dunia. Seorang pemimpin harus jelas dan bisa meyakinkan saat berbicara di forum internasional," jelas sang kiai.
KH Hasyim Karim berharap ke depan masyarakat bisa melihat pasangan Prabowo-Sandiaga lebih objektif. Hal ini terkait kualitas mereka yang diklaim mumpuni untuk memimpin Indonesia di tahun 2019.
"Jadi, masyarakat saya harap bisa melihat dan menilai siapa sesungguhnya yang punya kualitas kepemimpinan. Kita harus objektif, kita bisa kritik Prabowo-Sandi bila salah. Tapi kalau ada kelebihan harus kita apresiasi," ucap Kiai Hasyim.
Beberapa tokoh keturunan pendiri tokoh NU yang datang, di antaranya KH Irfan Yusuf Hasyim (cucu Mbah Hasyim), Gus Billy (putranya Gus Sholah) cicitnya Mbah Bisri Sansuri, Gus Adib (anak KH Saifuddin Zuhri), dan KH Rohmad Wahab (putra KH Wahab Hasbulloh).
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Soal 'Soeharto Guru Korupsi', Golkar Minta Hentikan Politik Saling Tuduh
PDIP Tantang Berkarya Polisikan Ucapan 'Soeharto Guru Korupsi'
Cucu Pendiri NU Dukung Prabowo, Cak Imin Bilang Keluarga Hasyim Asyari Banyak
Kampanye di Bogor, Sandiaga Uno Janji Cari Solusi Permanen Untuk Guru Honorer
Bawaslu Ungkap Alasan Hentikan Kasus Ucapan 'Tampang Boyolali' Prabowo
PKB: Suara NU di Kubu Prabowo-Sandi Minoritas, Tokohnya Bukan Mainstream
Bela Prabowo, PKS Bilang Korupsi Stadium 4 Bukan 'Nyindir' Pemerintah