Ketum PPP Sebut Puisi Fadli Zon Bikin Solid Santri Dukung Jokowi
Ketum PPP Sebut Puisi Fadli Zon Bikin Solid Santri Dukung Jokowi. Romi juga memprediksi para santri akan memilih mendukung capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 karena puisi 'Doa Yang Ditukar'. Besar kemungkinan, kata dia, sikap para santri menggerus elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Romahurmuziy mengatakan puisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang berjudul 'Doa Yang Ditukar' menyatukan seluruh santri di Tanah Air. Puisi tersebut dianggap menghina KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
"Puisi dia mensolidkan seluruh santri," kata Romi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/2).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Ma'ruf Amin datang ke kantor DPP PKB? Berdasarkan pantauan merdeka.com, Ma'ruf datang sekira 15.46 WIB.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang menjadi agenda pertemuan Ma'ruf Amin di kantor DPP PKB? Namun, agenda kedatangan Ma'Ruf yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro PKB berlangsug tertutup. Bahkan awak media yang hadir tidak diperkenankan mendekat.Meski demikian, Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan yang ditemui di DPP PKB seusai jumpa pers pernyataan sikap atas penolakan muktamar tandingan sempat membenarkan kehadiran dari Ma'ruf.
-
Bagaimana cara Ma'ruf Amin diantar ke kantor DPP PKB? Dia diantar mobil Toyota Alphard dengan pengawalan dari Paspampres yang telah sejak siang mempersiapkan kedatangannya.
Romi juga memprediksi para santri akan memilih mendukung capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 karena puisi 'Doa Yang Ditukar'. Besar kemungkinan, kata dia, sikap para santri menggerus elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
"Sekaligus mengurangi elektabilitas Pak Prabowo dalam angka yang signifikan. Ketika dia bilang membela ulama tetapi satu sisi yang lain dia menista ulama yang paling tua, paling sepuh, paling bijaksana dan paling dihormati di Republik Indonesia," ujarnya.
Tak hanya menggerus elektabilitas Prabowo-Sandiaga, kata Romi, puisi 'Doa Yang Ditukar' akan mendegradasi kualitas Fadli Zon sebagai Wakil Ketua DPR.
"Itu akan semakin mendegradasi kualitas dia sendiri sebagai pimpinan dewan."
Sebelumnya, ribuan santri berasal dari pondok pesantren se-Kudus yang tergabung dalam Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK) menggelar demonstrasi di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, Jumat (8/2). Demo ini merupakan buntut dari puisi Fadli Zon berjudul 'Doa yang Tertukar'.
Juru Bicara dan Koordinator Aksi M Sa'roni mengatakan, Maka, jika ada politisi menghina kyai, sama saja dengan menghina santri. Bantahan Fadli bahwa ia tidak bermaksud menghina mbah Moen, merupakan bentuk ketakutan sekaligus ingin lepas dari tanggung jawab.
"Walaupun politisi tersebut sudah memberikan penjelasan, bahkan saking takutnya kemudian memposting foto bersama, bahwa yang dimaksud dalam puisi Mbah Moen, bukanlah syaikhona, namun publik dan santri pada khususnya bukanlah orang bodoh dan ber-IQ rendah tidak bisa membaca kias siapa yang dituju," kata Sa'roni dalam keterangannya.
Menurutnya, kiai merupakan panutan bagi masyarakat khususnya para santri. Dengan kealimannya dan sikap tawadlu yang diperlihatkan, mencerminkan tingginya ilmu seorang kiai.
Dia menegaskan, ungkapan dalam puisi tersebut jelas menyayat kaum santri dan para muhibbin dengan mengidentikkan derajat kealiman seorang ulama besar. Sebagai seorang politisi sekaligus publik figur harusnya Fadli Zon, menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
"Entah mungkin politisi tersebut tidak pernah mengaji 'al adab fauqa al ilm' yang selama ini menjadi pedoman dasar bagi seorang santri ketika menimba ilmu di pesantren," sindir dia.
Baca juga:
Para Mantan Jenderal TNI 'Bersuara Lantang' di Pilpres 2019
Sandiaga Harap Pendukungnya yang Rekam Video di Ruang Sidang PBB Tak Disanksi Hukum
Sandiaga Ungkap Strategi Rebut Jateng & Jatim di 60 Hari Terakhir
TGB Zainul Majdi Ungkap Alasan Alumni Al Azhar Indonesia Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Fakta-Fakta Sosok Subkhan, Petani yang Curhat pada Sandiaga Uno