Kisruh PPP, SDA dinilai seperti buldoser politik main pecat
PolcoMM menilai karena sikap Suryadharma tersebut, konflik internal PPP makin meruncing.
Kisruh dan penyelesaian konflik di internal partai politik, salah satunya dipengaruhi oleh ketokohan atau adanya figur di partai yang bersangkutan. Tak terkecuali gonjang-ganjing memanasnya PPP yang kurang bisa diantisipasi oleh Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum PPP.
Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto mengatakan, pengelolaan partai sangat penting dan ketokohan sangat jadi penentu. Selain PPP, salah satu partai yang mengalami krisis dan konflik adalah Partai Golkar.
"Ketepatan dan kecepatan menangani krisis adalah faktor ketokohan sangat penting," ujar dia dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Minggu (20/4).
Menurut Heri, di Partai Golkar banyak kader-kader yang hebat dan kader muda tak kalah dengan yang tua.
"Jadi di Golkar banyak kader, kesalahan mereka tak belajar dari kekalahan pemilu 2004 dan 2009. Golkar dapat melewati krisis kerena banyak pengalaman, kritis tapi masih sopan," jelas Heri.
Sedangkan kelemahan di internal PPP adalah sosok ketua umum Suryadharma Ali yang menyikapi kisruh kadernya dengan membabi buta.
"Kelemahan PPP, Suryadharma Ali berperilaku seperti buldoser politik, menghantam apa pun. Kondisi internal diabaikan, main pecat sana sini, konflik internal makin runcing," jelasnya.
Berbeda dengan PDIP dan Partai Gerindra yang ketokohan ketua umum partainya sangat kuat. Tidak ada kader yang berani terhadap Megawati dan Prabowo Subianto.
"Tidak ada kader yang berani terhadap keduanya," tutupnya.