Klaim didukung Megawati, Ahok jual mahal ke Golkar
Namun Ahok menolak semua dukungan Parpol karena menghargai perjuangan temanAhok.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku mendapat restu ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyusul penjaringan partai berlambang banteng moncong putih untuk calon gubernur DKI Jakarta belum juga usai. Ahok mengklaim dukungan Megawati kepadanya dikarenakan kedekatan pribadi.
Menurut Ahok, Megawati dan PDIP bisa saja memberikan dukungan secara instan, asalkan dirinya mau maju melalui jalur partai. Namun, cara itu enggan dilakukan meskipun syarat yang diberikan Megawati cukup mudah.
"Saya dari dulu sudah dapat tiket, ibu Mega pasti kasih, asal masyarakat surveinya mau dukung saya," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/5).
Alasan Ahok tidak maju dengan perahu partai adalah karena melihat keseriusan pendukungnya, temanAhok yang terus berupaya agar dirinya maju secara independen. Melihat militansi temanAhok itu, membuka mata Ahok untuk memutuskan maju secara perseorangan.
"Bu Mega kan dulu pesen, saya mau taman yang rapih, sungai mesti bersih. Tiba-tiba ada muncul temanAhok, kamu mau enggak ngecewain anak muda yang sudah bekerja secara militan," klaim Ahok.
Kepala Bidang Organisasi dan Pengkaderan DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat tak menampik kabar kedekatan Ahok dengan Megawati Soekarnoputri. Namun, kedekatan ini belum tentu menjadi hasil akhir bahwa PDI Perjuangan akan mendukung calon perseorangan.
"Mereka dekat kita sejak tahun 2000 berapa, 2006 sejak jadi Bupati Belitung Timur dekat, hubungan kita baik. Enggak ada masalah. Kalau soal dukungan, politik itu dinamis ya," kata Djarot.
Sedangkan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono menjelaskan, dukungan tersebut mungkin disampaikan sebagai pribadi Megawati. Sebab secara partai, sikap untuk memberikan dukungan bukan hanya dari putri Presiden Soekarno tersebut melainkan suara partai.
Menurut Gembong, Megawati tidak akan sembarangan memberikan dukungan kepada seseorang. Sebab sebagai pemimpin partai akan lebih memprioritaskan kader partai berlambang banteng terlebih dahulu. Itupun setelah mendapatkan masukan dari DPP.
"Di garis bawahi adalah nggak ada keputusan pribadi bu Mega tapi keputusan DPP partai. Tidak ada tergantung ibu, tapi tergantung DPP," kata dia.
Sejauh ini baru Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendukung Ahok maju secara independen dalam Pilgub 2017 mendatang. Namun belakangan beredar isu Partai Golkar akan ikut merapat bersama NasDem dan Hanura mendukung Ahok. Hal itu setelah ketua umum Golkar, Setya Novanto, secara terbuka memuji Ahok dalam memimpin DKI.
Melihat kinerja Ahok tersebut, Setya Novanto pun sempat berujar bahwa tak tertutup kemungkinan jika Golkar akan memberikan dukungannya untuk Ahok, pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Namun isu tersebut ditanggapi dingin Ahok.
Ahok menegaskan tetap akan maju bersama temanAhok secara independen. Lagi-lagi, dia beralasan tidak ingin mengecewakan timnya itu yang telah berjuang sejak awal untuk mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok.
"Cuma saya katakan, saya tidak bisa diusung partai, kalau mau ikutan dukung temanAhok. Arena temanAhok sudah bekerja kita enggak mau ngecewain mereka," kata Ahok.
Meski demikian, Ahok tetap mempersilakan mantan partainya itu untuk mendukungnya, berada di barisan bersama partai lain yakni partai NasDem dan Hanura. Dia juga mengklaim sangat dekat dengan pengurus-pengurus baru partai Golkar hingga sekarang.
"Pokoknya teman-teman di Golkar yang pasti pengurus yang baru rata teman dekat saya hampir semua saya kenal. Karena ini Golkar, saya kan orang Golkar dari dulu teman dekat kok," klaim mantan Bupati Belitung Timur ini.
Baca juga:
Rhoma Irama pastikan Partai Idaman tak dukung Ahok di Pilgub DKI
Ahok klaim didukung Megawati, ini kata PDIP DKI
Ahok: Dari dulu sudah dapat tiket maju Pilgub, Ibu Mega pasti kasih
Galang dukungan, pendukung Ahok buat acara Teman Ahok Fair
Ahok tolak dukungan Golkar: Saya tidak bisa diusung partai!
Hanura nilai Pilkada DKI semakin menarik jika Golkar dukung Ahok
Ini alasan Ahok gandeng Heru yang tak punya massa
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.