Koalisi Jokowi bakal umumkan cawapres menunggu koalisi Gerindra cs
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mengatakan pengumuman terkait cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) akan dilaksanakan mendekati waktu akhir pendaftaran. Menurutnya, koalisi pendukung sendiri sudah diinformasikan terkait 10 nama yang dikantongi Jokowi.
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, mengatakan pengumuman terkait cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) akan dilaksanakan mendekati waktu akhir pendaftaran. Mereka menunggu pihak lawan yang dimotori Gerindra, untuk mengumumkan pasangan calon dan formasi koalisinya.
"Keputusan apapun yang nanti kita sepakati itu nanti diumumkan last minute sebagai sebuah bagian respons kita menunggu sebelah siapa yang dicalonkan dan formasi koalisi seperti apa," kata Romy di kantor DPP PPP, Senin (9/7).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Romy mengatakan, untuk koalisi pendukung sendiri sudah diinformasikan terkait 10 nama yang dikantongi Jokowi. Mantan gubernur Jakarta itu telah meminta pendapat terkait nama itu kepada ketua umum partai. Keputusan final bakal diambil dalam pertemuan dengan para ketua umum partai koalisi.
"Tentu sebagai pertemuan untuk memastikan dua hal pertama formasi final koalisi partai apakah lima ini atau maish akan bertambah lagi dan yang kedua siapa yang akan mendampingi pak Jokowi itu tentu tidak cukup hanya satu kali pertemuan, mungkin akan terjadi dalam beberapa kali pertemuan," kata dia.
Romy menjelaskan kalaupun keputusan sudah muncul, tidak akan dibeberkan sampai waktu pendaftaran Agustus mendatang. Adapun alasannya, menurut Romy menunggu sikap koalisi lawan.
"Sekarang dari pihak sebelah masih terlihat kebingungan untuk menentukan formasi final koalisinya. Karena dari partai yang ada kita tahu persis Gerindra menghendaki Prabowo-Anies sementara PKS yang jadi sekutu tertulisnya Gerindra, menghendaki Anies-Aher sehingga inikan tidak ketemu," jelasnya.
Dia melihat dari dinamika politik yang terjadi di kubu lawan belum juga ada keputusan final. Belakangan Anies Baswedan tengah melakukan gerilya untuk maju sebagai capres atau cawapres. Demokrat pun bermanuver dengan memunculkan Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono, meski telah dibantah wakil presiden RI itu. PAN yang disebut bakal berkoalisi dengan Gerindra, juga mendorong Ketua Umumnya Zulkifli Hasan.
"Memang masih sangat cair peta di sana karena masing-masing parpol yang belum menentukan sikap punya champion-championnya untuk bisa dijadikan sebagai capres atau cawapres," jelasnya.
Baca juga:
PDIP sarankan Jokowi bentuk tim kampanye sebelum umumkan Cawapres
Majelis Tinggi Demokrat kumpul, bahas caleg hingga capres 2019 siang ini
Bahas pilpres dan rencana koalisi, Majelis Tinggi Demokrat kumpul di rumah SBY
Sekjen PDIP klaim nama cawapres Jokowi disetujui partai pendukung
Fadli Zon: Capres Gerindra 100 persen Prabowo Subianto
Fadli Zon ungkap tak ada pembicaraan Anies jadi capres di koalisi Prabowo
Gerindra bantah sudah bicarakan pembagian kursi menteri dengan PKS