Muncul Isu Koalisi 4+1 Berisi Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra
Plus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Muncul Isu Koalisi 4+1 Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra
Muncul isu terkait beredarnya Koalisi 4+1. Koalisi tersebut berisikan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN dan Partai Demokrat.
Namun, 'plus satu' yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi isu tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebutkan, bahwa Presiden Jokowi memang bagian dari KIM yang program pemerintahannya akan dilanjutkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
"Kalau Pak Jokowi kan hitungannya dalam Koalisi Indonesia Maju. Beliau kan memang bagian dari KIM secara, menurut saya, secara substansi karena pemikiran-pemikiran beliau lah yang akan dilanjutkan oleh KIM," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6).
"Konteksnya begitu. Jadi tidak dihitung sebagai partai sendiri, Pak Jokowi. Karena kami ini ingin melanjutkan legacy beliau, legacy-legacy, Pak Jokowi," sambung dia.
Kendati demikian, dia melanjutkan, Gerindra berharap tidak hanya 'plus satu', melainkan semua partai bisa bergabung dengan KIM di Pilkada serentak 2024.
"Jadi gini, ya kita sebisa mungkin mendorong keselarasan antara kepala-kepala daerah dengan kepemimpinan nasional. Jadi, bagusnya begitu," ujarnya.
"Koalisi Indonesia Maju kan sudah bagus, kemarin menang. Kalau boleh kita berkoalisi lagi ditambah, jangan plus 1, kalau bisa plusnya banyak. Plus partai-partai yang kemarin belum bergabung, sekarang bergabung dalam bentuk koalisi baru. Bagus juga," imbuh dia.
Isu koalisi 4+1 ini pertama kali muncul di kalangan wartawan. Di mana maksud dari koalisi tersebut adalah gabungan partai-partai pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, ditambah Presiden Jokowi.