Kode-kode Demokrat yang 'Mengusik' Koalisi Prabowo
Beberapa pihak menilai Demokrat tak serius mendukung Prabowo-Sandi. Ditambah lagi, ada pernyataan-pernyataan dari pihak Demokrat yang bikin koalisi Prabowo-Sandi terusik.
Pada Pilpres 2019, Demokrat salah satu partai yang mendukung pencalonan Prabowo-Sandiaga. Namun hingga saat ini belum nampak partai berlambang mercy itu terjun mengkampanyekan pasangan tersebut.
Beberapa pihak menilai Demokrat tak serius mendukung Prabowo-Sandi. Ditambah lagi, ada pernyataan-pernyataan dari pihak Demokrat yang bikin koalisi Prabowo-Sandi terusik. Berikut 'kode-kode' demokrat yang mengusik koalisi Prabowo-Sandi.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Demokrat Tak Bergantung Pencapresan Prabowo
Untuk menaikkan suara partai pada Pemilu 2019, Demokrat tidak akan mengandalkan dari pencapresan Prabowo-Sandi. Demokrat mengklaim punya strategi sendiri untuk menaikkan suara partai.
"Tidak (tergantung efek ekor jas). Kami mempunyai strategi sendiri, kalau kita tergantung pada coattail effect berarti kita terlalu berharap. Hope is not strategy, berharap adalah bukan strategi," kata Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Dia menegaskan, jika berharap dengan coattail effect saja, maka yang diuntungkan Partai Gerindra, bukan Partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Partai Punya Capres yang Diuntungkan
Salah satu pernyataan yang mengusik koalisi Prabowo-Sandi, saat Ketua Umum Partai Demokrat menyebut jika hanya partai yang punya capres diuntungkan pada Pemliu Serentak nanti. Di mana menurut SBY, capres yang diusung dapat menaikkan suara partai pengusung. Sementara partai-partai yang tak mengusung capres atau cawapres suaranya anjlok di pileg.
"Pemilu 2019 ini dilaksanakan secara serentak, pilpres bersamaan dengan pileg. Survei membuktikan saat ini partai politik yang punya capres sangat diuntungkan. Contohnya PDI-P dengan Pak Jokowi sebagai capres kader partai itu dan Gerindra dengan Pak Prabowo sebagai capres kader Gerindra," ujar SBY dalam pidato pembukaannya dalanm acara pembekalan caleg Demokrat di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.
Konsentrasi Memenangkan Diri Sendiri
Sampai saat ini Partai Demokrat belum berencana akan turun melakukan kampanye bersama Prabowo-Sandi untuk mendongkrak suara partainya pada Pemilu Legislatif. Saat ini para caleg Demokrat tengah berkonsentrasi bagaimana memenangkan Pileg 2019.
"Urusan Pilpres ada waktunya. Yang jelas secara langsung Partai Demokrat mendukung pasangan Pak Prabowo dan Sandi. Apakah kita langsung terjun ke masyarakat? Ada yang melalui kegiatan di lapangan. Tapi tidak sedikit caleg-caleg Demokrat juga berkonsentrasi untuk memenangi dirinya masing-masing," jelas Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, di Hotel Sultan.
Gerindra sebut Tak Pernah Bicara Coattail Effect
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi ucapan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut efek ekor jas (coattail effect) hanya bisa dirasakan oleh partai pengusung capres. Menurut Fadli, coattail effect memang tidak bisa disalurkan begitu saja ke partai politik.
Dalam pemilu memang terbagi menjadi dua bagian yakni pileg dan pilpres. Fadli yakin, setiap partai pasti memiliki preferensi sendiri untuk memenangkan Pileg 2019.
"Masalah coattail effect bukan persoalan yang bisa disalurkan sedemikian rupa, ini adalah langsung dari masyarakat, kami dari Gerindra tak pernah bicara coattail effect, kita bicara fokus saja," kata Fadli.
(mdk/has)