Komunikasi dengan Golkar, Ridwan Kamil sebut tak ada 'mahar-maharan'
'Tidak ada mahar-maharan. 'Saya mah teu boga duit' (Saya tidak punya uang)'.
Bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil mengatakan jika dirinya tidak pernah dimintai mahar selama menjalin komunikasi dengan Partai Golkar terkait pengusungan dirinya di Pilgub Jabar. Apalagi, dia mengaku tak punya uang apabila diminta mahar.
"Tidak ada mahar-maharan. 'Saya mah teu boga duit' (Saya tidak punya uang). 'Main proyek ge tara' (main proyek juga tidak pernah), kan begitu," ujar Ridwan kepada wartawan saat ditemui di Universitas Bina Nusantara, Kota Bandung, Rabu (27/9).
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku, menjalin komunikasi dengan Partai Golkar untuk menyampaikan visi misinya terkait Jawa Barat. Sehingga dirinya memastikan tidak ada uang yang diberikan kepada partai berlambang pohon beringin itu untuk mendapat dukungan terkait langkahnya maju di Pilgub Jabar.
"Yang saya lakukan selama ini hanya terus berkomunikasi, ada yang cocok alhamdulillah, tidak ada yang cocok tidak dipaksakan. Jadi sekarang mah politik hari ini adalah siapa aja yang merasa cocok dengan kapasitas Saya dalam pergubernuran mari bergabung. Tapi kalau tidak cocok ya kita enggak usah dipaksakan," katanya.
Saat disinggung terkait pernyataan Dedi Mulyadi yang mengaku diminta mahar R p 10 miliar untuk dapat mendapat rekomendasi menjadi calon gubernur, Emil enggan mengomentari hal tersebut. Menurutnya hal itu merupakan urusan internal Partai Golkar.
"Kenapa nanya ke aku sih. Aku mah enggak ada hubungan. Saya ini tidak tahu apa-apa urusan rumah tangga Golkar. Saya mah penganten dan saya tahu diri. Saya enggak bisa mengomentari dapur dari orang lain," katanya.
Emil menyebut, jika komunikasi dengan Partai Golkar sama seperti komunikasi dengan partai-partai lain. Hal ini untuk menggenapkan dukungan sehingga dapat mencalonkan diri dalam Pilgub Jabar.
"Komunikasi mah dengan semuanya sama. Kan saya bilang tadi kalau cocok hayuk. Kalau enggak, enggak akan dipaksakan. Mau Golkar, mau Demokrat atau partai lain saya lakukan. Jadi ini mah masalah internal yang saya tahu diri tidak akan banyak memberikan komentar," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku pernah diminta duit mahar sebesar Rp 10 miliar agar rekomendasi pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 dikeluarkan DPP Partai Golkar. Namun Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.