Konflik Paloh-Hary Tanoe jadi ganjalan Hanura merapat ke Jokowi
"Enggak ada jaminan juga koalisi akan harmonis bila Hanura gabung ke PDIP," jelas Hendri Satrio.
Partai Hanura telah menunjukkan sinyal-sinyal bakal merapat ke PDI Perjuangan untuk berkoalisi dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Namun, rencana koalisi tersebut diprediksi bakal menuai konflik kepentingan dan tak akan berjalan secara maksimal.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Partai Hanura sebetulnya secara historis lebih tepat berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Golkar . Sebab, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dulunya merupakan kader Partai Golkar .
"Kalau dilihat dari sejarah, Hanura lebih cocok ke Gerindra dan Golkar , karena Wiranto dulunya Golkar ," ujar Hendri Satrio kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (7/5).
Selain itu, dia juga menambahkan, konflik kepentingan akan muncul bila Hanura gabung dengan koalisi PDI Perjuangan dan NasDem. Seperti diketahui, salah satu tokoh di Partai Hanura yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu, Hary Tanoesoedibjo dulu pernah berkonflik dengan Surya Paloh . Saat itu, Hary Tanoe masih di NasDem.
"Memang apakah Hanura ke PDIP, belum tentu. Enggak ada jaminan juga koalisi akan harmonis bila Hanura gabung ke PDIP," jelas Hendri Satrio.
Lebih lanjut, kata Hendri, PDIP akan memiliki poin tambahan bila Hanura merapat dan berkoalisi. Akan tetapi, Partai NasDem sangat mungkin menarik dukungan dari PDIP karena bersinggungan dengan Hary Tanoe yang saat ini menjadi Ketua Bappilu Partai Hanura .
"Kalau NasDem menarik diri dari PDIP bisa repot juga, jadi tidak strong. Selama ini kan PDIP dan NasDem 18 persen tambah 7 persen jadi 25 persen, sehingga sudah bisa mencalonkan capres," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, antara Partai Hanura dan PDIP terlihat sinyal-sinyal bakal berkoalisi. Teranyar, hari ini Megawati Soekarnoputri dan Wiranto duduk satu meja dalam sebuah acara di Jakarta.
Baca juga:
Ini kata Wiranto soal nasib pasangan WIN-HT
Dibantu iklan habis ratusan miliar, Hary Tanoe masih dicibir
Rapimnas Hanura, Wiranto buka dengan pukul gong
Hary Tanoe sebut evaluasi Bappilu usai perhitungan suara beres
Wiranto ajak kader Hanura gabung di pemerintahan mendatang
-
Siapa yang ditawari menjadi Cawapres Prabowo? Demi Indonesia Gemoy, Ini Jawaban Lucu Cipung Ditawari Jadi Cawapres Prabowo Belakangan, dunia maya tanah air dihebohkan oleh kabar kocak yang menjadikan Rayyanza Malik Ahmad alias Cipung sebagai sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pemilihan Umum 2024.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa yang menjadi pertimbangan Prabowo dalam memilih Cawapres? “Dan kalau dia memilih Gibran mungkin akan diserang dengan isu politik dinasti. Walaupun semuanya kan politik dinasti seperti SBY maupun Megawati,” jelas Indaru.
-
Kapan Prabowo dan Titiek Soeharto memutuskan untuk bercerai? Namun sayang, keduanya memutuskan bercerai pada tahun 1998.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.