Kubu Jokowi Nilai Ancaman People Power Seperti Politik Sengkuni
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menilai ada pihak yang sengaja melakukan politik sengkuni di Pemilu 2019. Dalam dunia pewayangan, sengkuni adalah tokoh yang licik.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily menilai ada pihak yang sengaja melakukan politik sengkuni di Pemilu 2019. Dalam dunia pewayangan, sengkuni adalah tokoh yang licik.
"Ada beberapa ciri politik sengkuni. Pertama, politik tipu-tipu, suka menyulap hasil survei untuk memenangkan diri sendiri, licik bersiasat menjatuhkan kawan, dan juga penuh muslihat menyenangkan jungjungannya," kata Ace pada wartawan, Rabu (10/4).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
Dia melanjutkan, ada juga pihak-pihak yang sengaja melakukan provokasi dan menebar fitnah. Serta sengaja melakukan politik identitas.
"Provokasi sengkuni inilah yang menyebabkan kurawa kalah dalam perang bharatayudha. Sama dengan provokasi people power yang membawa bangsa pada perpecahan," ungkapnya.
Ciri ketiga, lanjut dia, menyembunyikan keburukan diri dengan merendahkan orang lain. Seolah semua orang dianggap rendah.
Ace meminta berhati-hati dengan jenis politik semacam ini. Sebab, lanjutnya, penerapan politik tersebut rawan kegagalan.
"Sebaiknya kubu 02 hati-hati dengan hadirnya politik sengkuni yang licin, ABS (Asal Bapak Senang) dan juga penuh provokasi. karena sejarah telah membuktikan bahwa politik sengkuni akan selalu gagal," ucapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, ancaman people power muncul dari Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais. Dia bakal mengerahkan massa untuk berkumpul di Monas jika menemukan banyak ghost voters alias pemilih hantu dan indikasi kecurangan di Pemilu Pilpres 2019 ini. Massa akan dikerahkan usai pencoblosan pada 17 April mendatang.
"Jika DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak efektif karena penuh dengan ghost voters insya Allah setelah Pemilu dan kita punya bukti ada kecurangan yang sistematik saya akan kerahkan massa untuk kumpul di Monas, menggunakan People Power," kata Amien di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Baca juga:
Kerap Sebut Potensi Kecurangan, Amien Rais Bantah Mau Delegitimasi Pemilu
PSI Soal Seruan People Power Amien Rais: Aneh dan Menyesatkan
Tolak People Power a la Amien Rais, Ratusan Sarjana Rakyat Dukung Jokowi
Ancam Kerahkan Massa Jika Pemilu Curang, Amien Rais Diminta Setop Memprovokasi Rakyat
Budiman Sudjatmiko Ingatkan Amien Rais Bahaya People Power dan Luka Bangsa
KPU Jawab Ancaman People Power Amien Rais: Untuk Apa Lembaga Pemilu Disediakan?