Lawan Isu Anti Islam dan PKI, Timses Jokowi Bakal Lebih Ofensif
Cap anti Islam dan PKI ke capres petahana Joko Widodo (Jokowi) masih membekas. Masyarakat Jawa Barat khususnya banyak percaya akan isu yang digulirkan pada Pilpres 2019.
Cap anti Islam dan PKI ke capres petahana Joko Widodo (Jokowi) masih membekas. Masyarakat Jawa Barat khususnya banyak percaya akan isu yang digulirkan pada Pilpres 2019.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani Chaniago mengatakan bakal lebih aktif mengkonter isu tersebut di masyarakat. Sebab isu PKI sangat membunuh karakter Jokowi.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
"Sekarang waktunya kita melawan, untuk tidak lagi diam, untuk tidak lagi dianiaya, untuk tidak lagi dikriminalisasi," ujarnya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).
Senada, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menyampaikan tidak lagi defensif menghadapi fitnah. Dia ingin timses lebih ofensif dalam menangani isu.
Irma menjelaskan, maksud Erick itu adalah agar ketika diserang dengan fitnah, tidak lagi cuma diam.
"Selama ini kami tidak menanggapi isu-isu yang dilontarkan kepada kami walaupun itu tidak dengan data tapi sekarang kita tidak lagi bisa diam. Kita sudah harus menyatakan kepada mereka bahwa itu salah dan ini data. Itu bohong dan ini datanya," jelasnya.
Serta, maksud ofensif itu bukan melawan dengan serangan balik lewat cara fitnah. Tapi dengan mempertimbangkan ambil jalur hukum.
"Kalai itu tidak dibenerin kalau hoaks fitnah itu tetap dilakukan, maka kita akan laporkan pada pihak yang berwajib dan kita akan bertarung di sana," ujarnya.
"Itu arti menyerang yang disampaikan pak ET. Bukan menyerang tanpa data membabi buta, kita tidak menggunakan hoaks, tidak menggunakan SARA, tidak menggunakan fitnah," tandas Irma.
Baca juga:
Paloh Soal Kader PAN Dukung Jokowi: Salah Kalau Kita Enggak Terima Mereka
PDIP Targetkan Raup Sebanyak-banyaknya Kursi DPR dari Sumut, Suara Jokowi 65%
Respons Santai PKS Soal Kader PAN di Daerah Nyebrang Dukung Jokowi-Ma'ruf
Timses Prabowo Ungkit 1,6 Juta DPT Ganda, Tim Jokowi Serahkan ke KPU
Timses Prabowo Tuding Kubu Jokowi Sengaja 'Goreng' Sandiaga Ditolak di Sumut
Bantah Sekjen NasDem, Demokrat Tegaskan Tak Ada Kader Membelot Dukung Jokowi