Lewat pertimbangan ini, PDIP nyatakan pengusung utama Ahok-Djarot
Pertimbangan pertama, jelas Hasto, Ahok dan Djarot merupakan petahana yang bertugas meneruskan tugas pasangan Jokowi-Ahok yang sebelumnya telah diusung PDIP pada Pilkada 2012. "Kedua, ideologi PDIP yaitu Pancasila 1 Juni dan Trisakti sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan," kata Hasto
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub 2017. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto menjelaskan partainya memiliki empat pertimbangan dalam memutuskan mengusung pasangan Ahok dan Djarot.
Pertimbangan pertama, jelas Hasto, Ahok dan Djarot merupakan petahana yang bertugas meneruskan tugas pasangan Jokowi-Ahok yang sebelumnya telah diusung PDIP pada Pilkada 2012.
"Kedua, ideologi PDIP yaitu Pancasila 1 Juni dan Trisakti sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Sehingga merupakan hal yang final bagi PDIP untuk memegang teguh dan berkomitmen meneguhkan nilai-nilai pluralisme tersebut, serta selalu berupaya untuk konsisten dalam menjalankan program-program kebijakan Jokowi-Ahok pada waktu lalu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/9).
Pertimbangan ketiga, lanjut Hasto, pasangan Ahok-Djarot dalam pandangan PDIP mempunyai komitmen yang teguh dalam melaksanakan ideologi PDIP serta mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mengejawantahkan Nawacita dalam praktek pemerintahan.
Keempat, PDIP menilai pasangan Ahok dan Djarot mampu meneruskan dan mengimplementasikan visi dan misi Jakarta Baru yang sebelumya diusung oleh pasangan Jokowi-Ahok pada Pilkada 2012. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei selama satu tahun terakhir yang konsisten menunjukkan tingkat kepuasan publik DKI Jakarta yang tinggi terhadap kinerja pasangan tersebut.
"Maka dengan ini PDIP menyatakan sebagai partai pengusung utama pasangan Ahok dan Djarot pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017," ujarnya.