LSI Denny JA: Golkar terancam jadi 'penyanyi latar' pada Pilpres 2019
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap Partai Golkar diramalkan hanya menjadi 'penyanyi latar' dalam Pemilu 2019. Golkar disebut tengah krisis tokoh yang bisa diusung pada pilpres nanti.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap Partai Golkar diramalkan hanya menjadi 'penyanyi latar' dalam Pemilu 2019. Golkar disebut tengah krisis tokoh yang bisa diusung pada pilpres nanti.
Pada survei top of mind calon presiden, muncul lima nama yakni Joko Widodo (38,4 persen), Prabowo Subianto (24,6 persen), Gatot Nurmantyo (7,5 persen), Anies Baswedan (4,9 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen). Tiga di antaranya, Gatot, AHY, dan Anies bukan dari partai. Sisanya dari partai, Jokowi (PDIP) dan Prabowo (Gerindra).
Dari lima nama unggulan itu tidak ada satupun tokoh dari Golkar. Padahal saat ini mereka menyandang status sebagai partai terbesar kedua. Hal ini jadi ancaman serius untuk partai berlambang beringin itu.
"Golkar saat ini sebagai partai terbesar kedua tak lahirkan tokoh kelas berat," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/12).
Dari hasil survei cawapres pun sama. Tidak ada nama tokoh Golkar yang menghiasi temuan LSI Denny JA.
Nama yang mencuat adalah Gatot dan AHY (latar militer), Anies Baswedan (latar gubernur), serta Yusril Ihza Mahendra dan TGB Zainul Majdi (latar tokoh muslim). LSI Denny JA tak mengungkap jumlah persentase karena hasilnya bervariasi.
"Selain tak ada capres kuat, bahkan untuk cawapres. Hasil survei tidak ada internal Partai Golkar," ujar Sopa.
"Terancam Golkar hanya penyanyi latar," tukas dia.
Survei diambil pada 1-14 November 2017, ditambah riset kualitatif berupa diskusi dan wawancara mendalam pada 1-13 Desember. 1.200 responden diwawancara tatap muka dan dipilih metode multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Baca juga:
Survei LSI Denny JA: Kasus Novanto ancam Golkar merosot ke peringkat 3 dan 4 di 2019
Cegah elektabilitas terus turun, Golkar disarankan rumuskan branding baru
Airlangga jadi ketum Golkar, Ridwan Kamil harap rekomendasi cagub tak berubah
Organisasi sayap Golkar geruduk gedung rapat pleno tuntut Munaslub segera digelar
Jalan mulus Airlangga ambil alih Golkar
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.