LSI: Mayoritas muslim nilai polemik Al Maidah Ahok sebuah kesalahan
LSI: Mayoritas muslim nilai polemik Al Maidah Ahok sebuah kesalahan. Kasus dugaan penistaan agama menjadi blunder bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas Ahok-Djarot menurun tajam menjadi 24,6 persen pasca bergulir kasus tersebut dan demo 4 November.
Kasus dugaan penistaan agama menjadi blunder bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) elektabilitas Ahok-Djarot menurun tajam menjadi 24,6 persen pasca bergulir kasus tersebut dan demo 4 November.
Lantas bagaimanakah nasib Ahok di pilgub DKI nanti? Peneliti LSI, Adjie Alfaraby menuturkan, ada tiga faktor yang akan membuktikan apakah Ahok akan 'tamat' atau tidak di pilgub DKI nanti. Pertama adalah strategi Ahok untuk merebut kembali hati pemilih muslim.
"Karena kita lihat dari hasil survei kasus penistaan agama ini sangat dipersepsikan negatif oleh penduduk muslim. Hampir semua penduduk muslim menganggap bahwa itu adalah sebuah kesalahan," katanya dalam diskusi yang mengangkat tema 'Tamatkah Ahok: Surat Al Maidah dan Efek Elektoralnya' di gedung LSI, Jakarta, Kamis (10/11).
Menurut Adjie, hal lain yang perlu menjadi perhatian Ahok dan tim suksesnya adalah mengenai status hukumnya. Dia menilai, jika penegak hukum memutuskan Ahok sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama, bukan tidak mungkin kesempatan Ahok untuk memimpin ibu kota akan kandas.
"Jika Ahok tersangka, maka peluangnya makin kecil," kata dia.
Lebih lanjut Adjie mengatakan, posisi pasangan Ahok-Djarot dinilai perlu mewaspadai manuver politik pasangan lainnya. Mengingat berdasarkan data yang ada saat ini, elektabilitas Ahok-Djarot unggul tipis yaitu sebesar 24,6 persen, sementara Agus-Silvi 20,9 persen, Anies-Sandi 20,0 persen. Sedangkan sisanya sebesar 34,5 persen masih belum menentukan pilihannya.
"Tergantung gerakan kompetitor pasangan Agus dan Anies. Seberapa besar mereka mampu mengoptimalkan," tutupnya.
Survei dilakukan dari tanggal 31 Oktober hingga November 2016 dengan responden 440 diwawancara secara tatap muka menggunakan metode Multi Stage Random Sampling, dengan margin of error 4,8 persen.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada Jateng berdasarkan survei LSI? Survei LSI: Kaesang Unggul di Pilkada Jateng Berkat Pengaruh Presiden Jokowi Djayadi menegaskan, Pilkada Jawa Tengah masih sangat cair.
-
Apa hasil survei LSI mengenai pasangan Kaesang-Ahmad Luthfi? Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, jika Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dipasangkan dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi akan menjadi duet paling unggul di Pilkada Jawa Tengah. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, menjelaskan jika dilakukan simulasi tiga pasangan maka duet Kaesang-Ahmad Luthfi akan unggul sebesar 41,9 persen.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
Baca juga:
LSI: Polemik Al Maidah buat elektabilitas Ahok-Djarot jeblok 24,6%
Hanura tegaskan PPP kubu Djan Faridz bukan timses resmi Ahok-Djarot
Timses tegaskan tak terlibat iklan PPP Djan dukung Ahok-Djarot
Blusukan di Kedoya Utara, Ahok dikawal ketat TNI & Brimob bersenjata
Warga tolak Ahok yang mau blusukan di Kedoya: Usir sekarang juga!
Batal blusukan, Ahok cuma lewat di kawasan Kedoya Utara