Mahfud MD tak ingin jadi Cawapres di Pilpres 2019
Mahfud MD tak ingin jadi Cawapres di Pilpres 2019. Oleh karena itu, terkait survei yang menyebutkan dirinya berpeluang menjadi cawapres, Mahfud memilih tidak ingin proaktif menanggapi. Menurut dia, isu pencalonan semacam itu lebih baik ditanggapi bagi yang betul-betul memiliki hasrat mencalonkan diri.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku tidak berminat mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019.
"Kan banyak yang ingin jadi cawapres, saya tidak ingin," kata Mahfud di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, dikutip dari Antara, Senin (5/3).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
Oleh karena itu, terkait survei yang menyebutkan dirinya berpeluang menjadi cawapres, Mahfud memilih tidak ingin proaktif menanggapi. Menurut dia, isu pencalonan semacam itu lebih baik ditanggapi bagi yang betul-betul memiliki hasrat mencalonkan diri.
"Yang ingin-ingin saja (menjadi wapres) itu, yang sudah beli tukang survei, agar namanya dipasang. Biar mereka saja yang bekerja, saya tidak akan melakukan hal-hal yang sifatnya aktif untuk hal-hal seperti itu," kata dia.
Menurut Mahfud, saat ini bukan panggung bagi dirinya untuk bertarung memperebutkan posisi wapres. Saat ini dirinya mengaku hanya ingin profesional bekerja untuk Indonesia.
"Pokoknya saya tidak akan aktif. Kalau 2014 ada isu semacam itu saya tangkap, bagus. Tetapi untuk sekarang ini enggaklah," katanya.
Bagi Mahfud, keputusan tidak ingin masuk di panggung politik tidak membutuhkan dan tidak perlu dipertanyakan alasannya.
"Ya tidak harus ada alasan kan tidak ingin. Seperti tidak ingin makan bakso, kenapa tidak ingin makan bakso, ya tidak ingin saja," kata dia.
Kendati demikian, terkait berbagai pengamat dan survei yang menyebutkan peluangnya sebagai pendamping Jokowi pada 2019, Mahfud mengatakan akan memberikan jawaban sesungguhnya apabila sudah bertemu dengan Jokowi.
"Belum ada yang bersentuhan langsung dengan saya jadi saya tidak akan proaktif. Jawaban sesungguhnya kalau saya sudah bicara dengan yang bersangkutan," kata dia.
Baca juga:
PSI sebut ACTA salah alamat buat laporan ke Ombudsman
Rizal Ramli deklarasi maju capres 2019
Seskab: Presiden Jokowi hindari bicara politik praktis di Istana
Sekjen Gerindra: Pertemuan Jokowi dan PSI di Istana timbulkan sangkaan buruk
PDIP soal wacana Yusril cawapres Jokowi: Politik itu seni serba bisa
Laporkan Jokowi-PSI, ACTA bawa bukti berita media online
Jokowi minta Kapolri & Panglima TNI jaga stabilitas tahun politik