Mantan Menkum HAM: Kasus Novel Baswedan Akan Turunkan Elektabilitas Jokowi
Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) masa pemerintahan SBY, Amir Syamsuddin menilai, lambannya pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dapat menurunkan elektabilitas petahana, Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) masa pemerintahan SBY, Amir Syamsuddin menilai, lambannya pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dapat menurunkan elektabilitas petahana, Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019.
"Novel Baswedan ini adalah faktor yang akan menurunkan elektabilitas Jokowi," kata Amir dalam Diskusi publik 'Topic of the Week' bertajuk Hukum Era Jokowi, Mundur dan Zalim? di Kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (6/2) dikutip dari Antara.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat ini mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan Jokowi sebagai presiden dalam menuntaskan kasus Novel tanpa mencampuri permasalahan hukum.
"Menegakkan hukum itu bukan mencampuri. Otoritas Jokowi sebagai presiden bisa melakukan langkah-langkah tanpa dinilai sebagai mencampuri," tuturnya.
Dirinya menduga, ada ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan dari Jokowi dalam upaya menyelesaikan kasus tersebut.
Menurut dia, kasus Novel Baswedan sudah memasuki tahun ketiga, namun hingga saat ini masih mangkrak dan belum diketahui siapa pelakunya. Amir pun berharap Presiden Jokowi bisa menyelesaikan kasus itu, sehingga tidak terjadi kemunduran hukum.
Diskusi juga dihadiri Pengacara Guru Honorer Andi M Asrun, Pendiri dan Ketua Umum HRS Center Abdul Chair Ramadhan, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzamil Yusuf, dan Politisi Partai Gerindra Muhammad Syafii.
Baca juga:
Prabowo: Dari Segi Otak, Rizal Ramli Lebih Pantas Jadi Presiden
Prabowo Bingung Para Pendukungnya Dijebloskan ke Penjara
Sederet Sosialita Cantik Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
JK Sebut Jokowi Bebas Dari Sifat Nepotisme & Otoriter
Unggah Foto Kampanye Jokowi, Komisioner KPU Solo Dilaporkan ke Bawaslu
Hadiri HUT FSPMI, Prabowo Sebut Buruh yang Pertama Dukung Maju Jadi Capres Lagi
Ini Alasan Investasi 2018 Melambat Versi Bos Bappenas