Mardani soal penolakan dirinya: Siapa yang bicara & wewenangnya apa?
Mardani tegaskan bahwa yang menentukan koalisi di Pilgub DKI adalah pengurus pusat partai.
Wacana duet Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera menuai perpecahan di internal koalisi kekeluargaan. PKB dan PPP bahkan ancam menarik dukungan dari Sandiaga Uno jika Gerindra akhirnya memilih kader PKS Mardani untuk jadi wakilnya di Pilgub DKI 2017.
Mardani sendiri telihat santai menanggapi penolakan PPP dan PKB terhadap dirinya. Dia mengatakan, pendapat kontra partai di koalisi kekeluargaan merupakan sesuatu yang perlu disampaikan untuk kemudian dicari titik temunya.
"Sebetulnya nanti kita melihat siapa yang bicara dan wewenangnya apa. Karena DKI ini domainnya bukan cuma domain DPW, bukan cuma provinsi. Sampai minta maaf, PDIP saja nggak mutusin provinsinya, tapi ini memang pimpinan-pimpinan pusatnya, sehingga suara-suara itu malah bagus. Menunjukkan kami harus segera bekerja keras, terus berkomunikasi," ujar Mardani saat ditemui di DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (14/9).
Menurut dia, Sandiaga Uno sendiri setuju dengan penunjukkan dirinya oleh PKS menjadi wakil gubernur. Hanya tinggal sekarang menunggu keputusan dari DPP partai.
"Pak Sandi mengatakan demikian, silakan. Tapi kan DPP Gerindra-nya sudah buat keputusan. Saya, DPP PKS sudah buat keputusan. Buat saya, it's simple things. Sederhana aja," ujar Mardani, menanggapi hal tersebut.
Selain itu, Mardani juga mengaku tidak mengambil pusing tentang para bakal calon wakil gubernur lain yang dikabarkan masih memiliki kesempatan untuk diusung mendampingi Sandiaga Uno. Dia justru menyambut baik bagi mereka yang akan bersaing dengannya.
"Tinggal kita lihat di belakangnya, siapa. Saya tuh menjadi sangat mudah, karena di belakang saya ada Partai Keadilan Sejahtera," ujarnya dengan penekanan.
Dengan demikian, Mardani pun menyatakan, kesiapannya untuk menjadi calon wakil gubernur mendampingi Sandiaga Uno di Pilkada DKI.
"Karena Pak Sandi juga mengatakan beliau itu tergantung pimpinan partai. Sama seperti saya. Minat? Tidak minat. Tapi kalau siap? Siap. Kenapa? Karena ini membawa martabat dan marwah partai. Harus berjuang," katanya.
Sebelumnya, PKB mengancam akan mencabut dukungannya dari Sandiaga Uno. Sebab, PKB tak setuju dengan duet Sandiaga dan Mardani.
"Kami akan alihkan dukungan dan akan buat poros baru," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta Abdul Azis saat dihubungi, Jumat (9/9).
Menurut Azis, partainya masih memungkinkan untuk membentuk koalisi dengan partai lain, mulai dari Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), atau Partai Amanat Nasional (PAN).
"Tinggal nunggu titik temu saja," ujar dia.