Ma'ruf Sindir Kelompok Radikal, BPN Sebut Orang NU Banyak Dukung Prabowo
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin menilai, Pilpres 2019 bukan hanya soal memilih pemimpin. Tapi juga pertarungan ideologi antara kelompok moderat dan radikal.
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin menilai, Pilpres 2019 bukan hanya soal memilih pemimpin. Tapi juga pertarungan ideologi antara kelompok moderat dan radikal.
Terkait hal itu, Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dradjad Wibowo menilai, justru kubu Jokowi-Ma'ruf yang kerap melontarkan pernyataan memecah belah rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kenapa Prabowo Subianto begitu rileks menghadapi debat capres? "Beliau sangat rileks, sangat santai menghadapi debat ini, karena kan memang materinya beliau pasti sangat mengetahui dan menguasai ya," Habiburokhman menandasi.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Ma'ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Inpres Jalan Daerah? (Inpres Jalan Daerah) ini komitmen pemerintah mudah-mudahan ini dilanjutkan terus nanti oleh pemerintah yang akan datang. Komitmen ini, sebab ini kan pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan yang merata, tidak hanya di pusat-pusat tapi juga di daerah-daerah," ujar dia, dikutip dari Antara.
Termasuk soal tuduhan propaganda Rusia yang diungkapkan Jokowi. Menurut Dradjad, itu juga menjadi bagian pecah belah rakyat.
"Dengan pernyataan di atas, dan juga pernyataan Presiden soal Rusia dan sebagainya, bukankah itu justru kontra produktif? Justru memecah belah rakyat?" kata Dradjad kepada merdeka.com, Senin (4/2).
Dradjad menegaskan, banyak sekali pendukung Prabowo-Sandi yang juga dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Dia pun heran, dengan pernyataan Ma'ruf yang menyebut petarungan ideologi moderat dan radikal tersebut.
"Tolong diingat, banyak sekali Nahdliyin yang mendukung Prabowo-Sandi. Di Jawa Timur saya sudah bertemu dengan saudara-saudara kita tersebut. Jika memakai dikotomi pak Ma'ruf, Nahdliyin pendukung Prabowo-Sandi ini mau dikategorikan apa?" jelas Dradjad.
Dradjad menyayangkan pernyataan Jokowi dan Ma'ruf belakangan ini. Dia pun meminta agar Pilpres 2019 diisi sebagai pertarungan adu gagasan dan ide. Dengan demikian, rakyat bisa melihat mana pemimpin yang layak dipilih dan tidak.
"Izinkan saya mengajak, ayo kita berdebat substansi kebijakan saja. Saya merasa petahana seperti menghindari diskursus kebijakan. Kenapa ya?" tanya Dradjad.
Sebelumnya, Ma'ruf Amin menggelar rapat konsolidasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) wilayah Kendal. Kepada JKSN, Ma'ruf menegaskan, persaingan pemilihan presiden 2019 bukan lagi sekadar pilih sosok, namun sudah dalam tahap perang ideologi.
Pilpres sekarang bukan sekadar memilih, Pilpres juga perang ideologi, kelompok moderat dan radikal. Karena isu yang dibangun yang begitu itu," kata Ma'ruf Amin di Kantor PC NU Kendal, Jawa Tengah, Senin (4/2).
Ma'ruf menegaskan, wajib hukumnya setiap bagian warga Nahdliyin, sebutan untuk muslimat NU, untuk bisa menjaga kedaulatan negara, wajib dijaga soliditasnya.
"Jadi hal yang harus dilakukan adalah memberi kepahaman kepada ulama kita, pengurus, anggota, baik yang kultural dan struktural, NKRI harga mati," tegas mustasyar PBNU ini.
Baca juga:
Rusia Bantah Tudingan Jokowi Ikut Campur di Pilpres 2019
Demokrat: Ada Ketum Parpol Tersangka, Setelah Dukung Jokowi Kasus Lenyap
Prabowo Jawab Jokowi: Konsultan Bayarnya Mahal, Kita Belajar dari Rakyat
Jokowi Agresif Untuk Tangkal Strategi 'Firehouse of Falsehood' Prabowo
Bawaslu Putuskan Pidato Kebangsaan Prabowo Tak Langgar Kampanye
Ma'ruf Amin: Pilpres 2019 Perang Ideologi Kelompok Moderat dan Radikal
TKN Targetkan Jokowi-Ma'ruf Menang 70 Persen di Banten