Marzuki Alie: Dosa pergi ke dukun politik tak diampuni
"Untuk apa kita bakalan masuk neraka hanya gara-gara dunia," kata Marzuki.
Pagelaran Pemilu 2014 semakin dekat. Banyak jalan singkat yang ditawarkan untuk menjadi pemenang Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden tahun depan. Salah satunya jasa dukun politik.
Dengan hanya dengan mengeluarkan uang banyak dan pergi ke dukun, para caleg dijanjikan menang di Pemilu.
Ketua DPR, Marzuki Alie , menilai negatif praktik perdukunan politik jelang pemilu itu. Menurut peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini, pergi ke dukun merupakan sebuah hal syirik dalam ajaran Islam.
"Doa yang tidak diampuni Tuhan adalah syirik, atau menduakan Tuhan. Percaya dengan dukun itu jelas syirik," jelas Marzuki kepada merdeka.com, Selasa (17/9).
Marzuki berpendapat, pergi ke dukun politik untuk meminta pertolongan merupakan hal yang sia-sia belaka. Apalagi, kata dia, perbuatan tersebut hanya akan menjerumuskan ke perilaku yang dosa.
"Untuk apa kita bakalan masuk neraka hanya gara-gara dunia," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dukun politik bernama Dr KH Desembrian Rosyady S.Ag, SH, SE, MM, MBA menawarkan jasa bagi para caleg dan calon kepala daerah hingga calon presiden. "Insya Allah pasti jadi asal sebelum 10 hari-6 bulan pemilihan," tulis pamflet itu.
Ketika dihubungi via telepon, Desembrian mengaku menyebarkan pamflet itu. Dia mengaku berpraktik di Jl Kenanga No 8, Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Silakan datang ke tempat saya, atau kirim nama, nama orang tua, daerah pemilihan, partai apa, nomor urut, alamat rumah, dan tanggal lahir," jelasnya.
Desembrian pun menyatakan, akan memberi jawaban terhadap para kliennya dalam waktu tujuh hari. "Insya Allah akan ada jawaban, apakah orang itu akan terpilih atau tidak," ujarnya.