Mau reshuffle, Jokowi disarankan tunggu Munas Golkar
Jokowi harus melihat apa sikap politik Partai Golkar di bawah Ketua Umum yang baru.
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet jilid II dalam waktu dekat. Bongkar pasang kabinet dilakukan salah satunya demi mengakomodir kepentingan partai politik yang telah menyatakan bergabung maupun mendukung pemerintahan.
Partai Amanat Nasional (PAN) telah terlebih dahulu menyatakan bergabung ke partai-partai pendukung pemerintahan. Sementara, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie menyatakan mendukung meski tak menyatakan bergabung.
Pengamat Politik Muhammad Qodari menilai ada baiknya Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet usai Partai Golkar menggelar Munas. Apa alasannya?
"Pertama, reshuffle harus menunggu siapa Ketua Umum Partai Golkar," kata Qodari ditemui usai mengisi sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3).
Alasan kedua mengapa ada baiknya Jokowi melakukan reshuffle kabinet harus menunggu Partai Golkar menggelar Munas, yaitu harus melihat apa sikap politik Partai Golkar di bawah Ketua Umum yang baru. Apakah menjadi pendukung pemerintah atau malah berada di luar pemerintahan.
"Harus ditunggu sikap partai Golkar seperti apa. Karena nanti yang ditunjuk jadi Menteri malah saat Munas enggak dukung pemerintah kan jadi enak," katanya.
Seperti diketahui, Partai Golkar akan menggelar Munas yang dikabarkan akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang. Sejumlah nama telah menyatakan diri menjadi calon ketua umum, di antaranya Ade Komaruddin, Setya Novanto, Mahyudin, Airlangga Hartanto, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo.