Megawati Bela Jokowi Soal Tudingan Perpanjang Masa Jabatan
Menurutnya, tudingan tersebut tak berdasar. Sebab aturannya sudah tertera di dalam konstitusi maupun undang-undang. Sehingga kepala negara tak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tuduhan akan mengamandemen UUD 1945. Hal itu menyangkut masa jabatan kepresidenan dari dua periode menjadi tiga periode.
"(Jokowi) Berkeinginan katanya 3 periode. Yang omong itu yang kepengen sebetulnya. Siapa tahu suatu saat dia bisa 3 periode," katanya saat acara peluncuran buku 'Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam', Rabu (24/3).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, tudingan tersebut tak berdasar. Sebab aturannya sudah tertera di dalam konstitusi maupun undang-undang. Sehingga kepala negara tak bisa begitu saja mengubah isi UUD 1945.
"Memang presiden bisa mengubah keputusan secara konstitusi? Kan tidak. Kan tidak," tegasnya.
Mega menyinggung hal itu karena dirinya ingin mendorong kader PDIP yang duduk di eksekutif maupun legislatif tak menyia-nyiakan waktunya selama menjabat. Dia bilang, para kader PDIP harus banyak membaca buku agar pengetahuannya banyak. Isi buku itu juga harus dipraktikkan di lapangan.
"Kalian saya minta itu supaya aktif. Seperti Hendy (Wali Kota Semarang). Kalau mau jadi wali kota, mau apa kamu? Mau cari kekayaan, kekuasaan, ketenaran? Berhenti lah. Paling dua periode selesai, tak ada lagi bisa lebih dari dua periode," ujarnya.
"Tugas kalian utama sebagai kader partai adalah memperjuangkan nasib rakyat," pungkas Presiden RI kelima ini.
Baca juga:
Megawati: Risma Sering Nangis dan Kurus Saat Jadi Mensos
Megawati Digugat ke PN Jakpus oleh Kader PDIP yang Dipecat
Potret Akrab Cucu Fatmawati & Anak Ratna Sari Dewi, Keturunan Soekarno dari Dua Istri
Cerita Tiga Sekjen PDIP Soal Megawati Kerap Bicara Politik Hijau
Banyak Banjir, Megawati Ajak Kader PDIP Laksanakan Politik Hijau