Megawati Sebut Kader Tak Patuh Harus Hengkang, Ganjar Pranowo Setuju
Namun ketika ditanya mengenai apakah dirinya siap atau tidak untuk maju sebagai calon Presiden 2024, Ganjar tak mau berkomentar lebih banyak.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, dia sependapat dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri bahwa kader yang tak patuh harus hengkang.
"Ya harus nurut dan tegak lurus. Saya setuju. Petugas partai harus nurut semuanya," kata Ganjar Pranowo di Gedung Gradika Bhakti Praja, Semarang, Semarang, Senin (31/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang dilakukan Prabowo dan Gibran setelah tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Mereka pun langsung menuju ruang acara buka puasa di lantai dua, Kantor DPP Partai Golkar.
Namun ketika ditanya mengenai apakah dirinya siap atau tidak untuk maju sebagai calon Presiden 2024, Ganjar tak mau berkomentar lebih banyak.
"Saya mau ke Kudus, ngurus penanganan Covid-19," tandasnya.
Seperti diberitakan, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, petugas partai harus patuh dan menjalankan apa yang ditugaskan oleh partai. Dia mengungkapkan, kadang petugas partai tidak mau turun ke lapangan.
Megawati mengaku heran jika ada kader dan petugas partai yang tidak menjalankan perintah partai. "Anggota partai, apalagi petugas partai. Petugas partai itu, harus menurut apa yang ditugasi oleh partai kepada dia. Bukan lalu, 'Saya ndak mau, ndak enak itu'. Yang suka saya lihat enggan adalah kalau mereka ditugasi untuk turun ke bawah," katanya dalam webinar peresmian kantor PDI Perjuangan tingkat DPD, DPC dan PAC, Minggu (30/5).
Megawati meminta kadernya jangan cuma menjual nama partai saja. Tetapi, tidak mau jika disuruh bekerja. "Kalian petugas partai atau bukan, jangan hanya menjual nama partai, hanya bisa berpakaian seragam partai, kalau disuruh kerja gak mau," ujar Presiden RI kelima ini.
Putri Bung Karno ingin menginginkan para kader banteng memiliki karakter. Sehingga, dari sikapnya sudah terlihat bahwa dia anggota PDIP.
"Saya ingin sekali melihat seluruh insan partai yang ada itu kelihatan dari sinar matanya, dari sikapnya, itu sudah pasti akan jelas dia pasti deh PDI Perjuangan, itu sampai seperti begitu saya maunya, itu namanya karakter, sangat jelas tergambarkan," pungkasnya.
Baca juga:
Ganjar soal Pilpres 2024: Sing Arep Maju Kui Yo Sopo?
Pengamat Duga Ucapan Megawati Soal Petugas Partai Harus Patuh Ditujukan ke Ganjar
Megawati: Pancasila Bangsa Indonesia Hanya Satu, Tidak Dua dan Tiga
VIDEO: Megawati Bicara Keras Banget
PDIP Tanggapi Usulan Puan-Anies di 2024: Ibu Ketum yang Memutuskan