Megawati Ungkap Pernah Usul Jokowi Tetapkan Darurat Bencana Alam sebelum Pandemi
"Kayaknya yang mau ngomong bencana kok kayaknya susah banget. Ini pun saya ceritakan ke Pak Jokowi. Jadi beliau kalau sudah begitu, kepingkel-pingkel. 'Ibu ini ada-ada saja'. Lho benar lho Pak," kata Megawati.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sering bercerita dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan bencana. Bahkan, Megawati pernah meminta Jokowi agar status darurat tak hanya disematkan untuk situasi pandemi covid, tapi juga di soal bencana alam.
Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Megawati mengaku kerap berbincang dan berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo mengenai rawan bencana di Indonesia.
"Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini. Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa? Ya mengikuti bencana-bencana ini," kata Megawati dalam keterangannya, Rabu (4/8)
Megawati merasa harus semakin banyak elite dan pemimpin di Indonesia yang bicara soal pentingnya kesiapan menghadapi bencana di Indonesia.
"Kayaknya yang mau ngomong bencana kok kayaknya susah banget. Ini pun saya ceritakan ke Pak Jokowi. Jadi beliau kalau sudah begitu, kepingkel-pingkel. 'Ibu ini ada-ada saja'. Lho benar lho Pak," kata Megawati.
Presiden kelima RI ini pun melihat peran semua pihak dalam menangani bencana itu penting. Artinya tercipta satu sinergi dan koneksitas antara satu dengan yang lain, terlebih antara jajaran pemerintah dan kementerian.
"Saya sudah minta izin kepada Pak Presiden, ini semua harus bergerak bersama. Kita harus bergotong royong, tidak bisa memilah-milah. Oh ini bukan kerjaan saya, tidak bisa saya lakukan. Sekali lagi tidak bisa begitu. Karena yang ditolong jiwa manusia," ungkap Megawati.
Dia pun menegaskan, banyak kejadian dalam penanganan bencana dimana para kepala daerah dan kementerian tidak saling terkoneksi. Karena itu, dirinya mengingatkan kepada Presiden Jokowi agar memegang komando kerja penanganan bencana.
"Saya bilang sama Bapak Presiden, Bapaklah yang namanya kepala negara Presiden RI yang harus langsung. Karena ini persoalannya adalah extraordinary (kejadian luar biasa)," kata Megawati.
Di acara itu, hadir jajaran DPP PDIP lainnya. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ribka Tjiptaning, Sadarestuwati, dan Sukur Nababan.
Turut hadir Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dan Kepala BNPP Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Mega Peringati Ganjar Soal Banjir Rob: Kalau Sama Anak Buah Berani Aku
BMKG: Sistem Peringatan Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi Bangun Budaya Mitigasi
Megawati: Dipikir Enggak Capek Jadi Ketum PDIP? Ya Capek Lah
PDIP Luncurkan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi
PDIP Soal Pesawat Presiden Dicat Ulang: Jangan Terbawa Politik Post Colour Syndrome